Selasa, 02 Januari 2018

Uforia Mahasiswa Dalam Menyambut Direktur Baru PoliMedia

Nama : Rina Tumiar
Kelas : Penerbitan 1A
Mata Kuliah : Penulisan
Dosen : Pak Nova Darmanto, S.sos.
Tema : Pergantian Direktur Baru
Topik : Uforia Mahasiswa
Uforia Mahasiswa Dalam Menyambut Direktur Baru PoliMedia
Pergantian direktur baru untuk Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, sudah sontak disiarkan mulai bulan Oktober. Poster-poster dan banner sudah dipajang di sepanjang jalan kampus PoliMedia. Hal ini disiarkan guna membangkitkan uforia mahasiswa dan warga kampus untuk turut serta mengawasi jalannya masa pemilihan direktur baru pada saat itu.
Namun sepertinya ajang pemilihan direktur ini tampak tidak terlalu diminati mahasiswa. Terbukti dari minimnya desas-desus mengenai calon-calon direktur dan pro kontra mengenai calon direktur. Seharusnya ajang demokrasi di wilayah kampus ini mampu membuat seluruh mahasiswa ikut terlibat aktif dan menjadi antusias terhadap pemilihan direktur ini. Pada saat diadakannya siding terbuka mengenai visi-misi calon direktur, terlihat antusiasme mahasiswa tidak seperti yang diharapkan. Hanya sebagian kecil dari ribuan mahasiswa PoliMedia.
Peran Ormawa dalam mingkatkan uforia mahasiswa juga sangat diperlukan dalam hal ini. Pasalnya, ormawa merupakan perpanjangan tangan mahasiswa kepada manajemen tingkatan atas di PoliMedia. Sudah semestinya, ormawa gencar dalam melakukan sosialisasi tentang calon-calon direktur dan memberikan sosialisasi mengapa mahasiswa tidak diikutsertakan dalam pemilihan direktur. Hal ini perlu dilakukan supaya uforia mahasiswa tidak menurun. Pasalnya, akan terjadi kejanggalan dan penurunan antusiasme apabila keterlibatan mahasiswa tidak diperhitungkan.
Jangan sampai, isu pemilihan direktur ini hanya dijadikan sebagai kajian internal organisasi saja, yang tidak akan berarti apa-apa bila tidak diforumkan dengan mahasiswa. Jika itu terjadi, maka yang memiliki kepekaan terhadap isu kampus hanya orang-orang itu saja, parahnya lagi, bila hanya dikaji oleh anggota ormawa dalam divisi yang terkait dengan urusan kampus. Akhirnya, kehidupan berorganisasi dan berdemokrasi di kampus kreatif ini tak kunjung menunjukkan hasil yang progresif,  terus saja menjadi kampus sepi, yang ramai hanya bila ada acara-acara musik.
Dalam masa penyampaian Visi-Misi oleh para calon direktur, maka brosur-brosur bergambar ke-3 calon direktur sontak ditempeli di dinding-dinding di semua lantai gedung E PoliMedia. Mengingat sepinya peminat pesta demokrasi kampus ini, mungkin penempelan brosur tersebut mampu meningkatkan keingintahuan tentang calon direktur baru PoliMedia. Namun siapa sangka, bukannya terlihat antusiasme namun ada brosusr di lantai dasar, yang sudah dicorat-coret oleh mahasiswa. Mahasiswa mengomentari desain brosur yang bergambar ke-3 calon direktur beberapa tulisan menyebutkan bahwa desain seperti itu, tidak layak digunakan, padahal ini adalah kampus kreatif. Jadi mungkin mahasiswa tersebut mengomentari, bagaimana antusiasme atau uforia mahasiswa dapat terjadi, jika keterlibatan mahasiswa secara aktif dibatasi, sehingga hal-hal kecil seperti desai brosur mampu menjadi kontra yang cukup hangat pada saat itu.
Lalu apakah keterlibatan mahasiswa dibutuhkan dalam pemilihan direktur baru ini? Pasalnya akan terlihat seperti “buang-buang waktu” apabila mahasiswa hanya menjadi penonton tanpa mampu menjadi penggerak. Hal ini menjadi salah satu penyebab uforia mahasiswa tidak terlalu besar. Akan sangat memicu uforia mahasiswa, apabila peningkatan sosialisasi yang bersifat wajib mengenai calon direktur dan mahasiswa turut dalam pemungutan suara. Seperti yang dipaparkan jika pemilihan direktur sifatnya tertutup.
Dalam pemilihan direktur baru PoliMedia ini, terdapat beberapa hak pemilihan suara dari tiap-tiap pihak Kementerian Ristek dan PendidikanTinggi mempunyai 9 suara, atau 35 % dari total suara, dan sisanya 65% hak suara dimiliki oleh senat. Hal itu sesuai dengan peraturan Senat Politeknik Negeri Media Kreatif No 1234/PL.27.17/Senat/2017 pasal 14 ayat 5 tentang Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Periode 2017-2021. Mahasiswa atau perwakialan mahasiswa di ormawa tidak mendapatkan hak suara. Lantas apakah alasannya? Bukankah seharusnya pesta demokrasi kampus ini dinikmati oleh seluruh elemen kampus? Misalnya saja pemilihan gubernur atau presiden. Seluruh rakyat Indonesia turut serta dalam pemilihan. Oleh sebab itu, uforia dan antusiasme sangatlah beragam mulai dari pro dan kontra. Berbeda dengan halnya pemilihan direktur ini. Nampaknya semua berjalan seperti biasanya. Seperti tidak ada yang spesial. Padahal ajang pemilihan direktur ini, dapat meningkatkan antusiasme dan uforia mahasiswa dalam mewujudkan salah satu nilai pancasila, yaitu sila ke-5 “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Rupanya pemilihan direktur baru PoliMedia yang dilaksanakan pada 22 Desember 2017 yang lalu, berjalan dengan baik dengan terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M. M., dengan perolehan 15 suara. 9 suara untuk Dr. Muhammad Nurwahidin, M. Ag., M.Si., serta 2 suara untuk Sarmada, S.Sos., M.Si. Dengan terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M.M., diharapkan mampu menjalankan segala Visi-Misi selama periode kerja 2017-2021 dengan amanah, sehingga membawa PoliMedia kearah yang lebih baik.  Pak Purnomo Ananto, M. M., adalah dosen PPKn dari prodi Penerbitan. Denagn demikian, tak ayal memberi kebanggaan tersendiri bagai mahasiswa prodi penerbitan, dapat melihat dosen di prodinya naik sebagai direktur. Mahasiswa prodi penerbitan yang diajar oleh Pak Purnomo banyak mendukung, bukan karena berasal dari prodinya namun beliau adalah calon yang diusung oleh banyak dosen bahkan dari psdd Medan dan Makasar untuk maju menjadi direktur. Hal ini membuktikan bahwa, beliau layak untuk memimpin PoliMedia.
Lantas dengan terpilihnya gubernur baru PoliMedia, bagaimana uforia mahasiswa dalam menanggapi hal ini? Lagi-lagi seperti hari-hari biasanya, tidak ada yang spesial. Hanya mungkin pemberitahuan tentang hasil pemungutan suara, yang di bagikan di grup masing-masing prodi. Hal itu pun belum cukup membangkitkan uforia mahasiswa dalam menyambut direktur baru PoliMedia. Karena peristiwa pergantian direktur merupakan peristiwa penting di PoliMeida, seharusnya hasil dari pemungutan suara tersebut dumumkan juga kepada mahasiswa dalam bentuk poster atau pamphlet seperti poster pemilihan 3 calon direktur. Hal ini dimaksudan supaya mahasiswa update terhadap situasi PoliMedia terbaru. Bukankah akan sangat memalukan apabila ada mahasiswa yang tidak tau siapa direktur baru dkampusnya? Terlepas dari kesalahan siapa. Namun masing-masing pihak dalam hal ini, diri sendiri, petinggi kampus, dan ormawa, harus meningkatkan informasi ter-update mengenai kampus, dalam hal ini pemilihan direktur baru PoliMedia.
Apa harapan mahasiswa terhadap terpilihnya direktur baru PoliMedia bapak Dr. Purnomo Ananto, M. M.,? hal ini menjadi pertanyyan yang cukup menarik. Karena apa? Karena kita akan mengupas bagaimana seorang calon direktur mengetahui hal-hal yang menjadi aspirasi mahasiswa untuk kampusnya, jika bukan langsung dari mahasiswa? Hal ini menjadi penting, karena keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan tidak ada. Sosialisasi visi-misi calon direktur juga hanya diadakan satu kali. Lantas bagaimana mahasiswa akan menyampaikan aspirasinya? Hal ini berujung pada ketidaktahuaan mahasiswa terhadap “harapan apa” untuk PoliMedia dengan pemimpin baru. Namun jika ditanya sekalipun,pasti jawaban paling sering muncul adalah “semoga PoliMedia dapat lebih baik lagi kedepannya”. Inilah hal yang abstrak. Lebih baik dalam hal apa? Minimnya pengetahuan tentang calon direktur inilah yang menjadi penyebabnya.
Selamat kepada bapak  Dr. Purnomo Ananto, M. M., atas terpilihnya sebagai direktur baru PoliMedia. Semoga dapat amanah terhadap Visi-Misinya. Semoga dalam masa jabatan periode 2017-2021, PoliMedia bisa mengalami perubahan kea rah yang lebih baik. Kiranya bapak juga tidak letih dan jemu dalam mendengarkan aspirasi mahasiswa demi tercipanya lingkungan PoliMedia yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.      https://elshinta.com/news/131151/.../direktur-baru-politeknik-negeri-media-kreatif

TUJUAN PENULIS:
Memenuhi tugas sebelum UAS, dan supaya tulisan ini dapat menginspirasi pembaca

TUJUAN PENULISAN :
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai uforia mahasiswa pada pemilihan calon direktur baru PoliMedia, serta memberikan saran dan masukan untuk tata cara pemilihan yang lebih baik dikemudian hari.