Nama : Rina Tumiar
Kelas : Penerbitan 1A
Mata Kuliah : Penulisan
Dosen : Pak Nova Darmanto, S.sos.
Tema :
Pergantian Direktur Baru
Topik : Uforia
Mahasiswa
Uforia Mahasiswa
Dalam Menyambut Direktur Baru PoliMedia
Pergantian direktur baru untuk Politeknik Negeri
Media Kreatif Jakarta, sudah sontak disiarkan mulai bulan Oktober.
Poster-poster dan banner sudah dipajang di sepanjang jalan kampus PoliMedia.
Hal ini disiarkan guna membangkitkan uforia mahasiswa dan warga kampus untuk
turut serta mengawasi jalannya masa pemilihan direktur baru pada saat itu.
Namun
sepertinya ajang pemilihan direktur ini tampak tidak terlalu diminati
mahasiswa. Terbukti dari minimnya desas-desus mengenai calon-calon direktur dan
pro kontra mengenai calon direktur. Seharusnya ajang demokrasi di wilayah
kampus ini mampu membuat seluruh mahasiswa ikut terlibat aktif dan menjadi
antusias terhadap pemilihan direktur ini. Pada saat diadakannya siding terbuka
mengenai visi-misi calon direktur, terlihat antusiasme mahasiswa tidak seperti
yang diharapkan. Hanya sebagian kecil dari ribuan mahasiswa PoliMedia.
Peran
Ormawa dalam mingkatkan uforia mahasiswa juga sangat diperlukan dalam hal ini.
Pasalnya, ormawa merupakan perpanjangan tangan mahasiswa kepada manajemen
tingkatan atas di PoliMedia. Sudah semestinya, ormawa gencar dalam melakukan
sosialisasi tentang calon-calon direktur dan memberikan sosialisasi mengapa
mahasiswa tidak diikutsertakan dalam pemilihan direktur. Hal ini perlu
dilakukan supaya uforia mahasiswa tidak menurun. Pasalnya, akan terjadi
kejanggalan dan penurunan antusiasme apabila keterlibatan mahasiswa tidak
diperhitungkan.
Jangan sampai, isu pemilihan
direktur ini hanya dijadikan sebagai kajian internal organisasi saja, yang
tidak akan berarti apa-apa bila tidak diforumkan dengan mahasiswa. Jika itu
terjadi, maka yang memiliki kepekaan terhadap isu kampus hanya orang-orang itu
saja, parahnya lagi, bila hanya dikaji oleh anggota ormawa dalam divisi yang
terkait dengan urusan kampus. Akhirnya, kehidupan berorganisasi dan
berdemokrasi di kampus kreatif ini tak kunjung menunjukkan hasil yang
progresif, terus saja menjadi kampus sepi, yang ramai hanya bila ada
acara-acara musik.
Dalam
masa penyampaian Visi-Misi oleh para calon direktur, maka brosur-brosur
bergambar ke-3 calon direktur sontak ditempeli di dinding-dinding di semua
lantai gedung E PoliMedia. Mengingat sepinya peminat pesta demokrasi kampus
ini, mungkin penempelan brosur tersebut mampu meningkatkan keingintahuan
tentang calon direktur baru PoliMedia. Namun siapa sangka, bukannya terlihat
antusiasme namun ada brosusr di lantai dasar, yang sudah dicorat-coret oleh
mahasiswa. Mahasiswa mengomentari desain brosur yang bergambar ke-3 calon
direktur beberapa tulisan menyebutkan bahwa desain seperti itu, tidak layak
digunakan, padahal ini adalah kampus kreatif. Jadi mungkin mahasiswa tersebut
mengomentari, bagaimana antusiasme atau uforia mahasiswa dapat terjadi, jika
keterlibatan mahasiswa secara aktif dibatasi, sehingga hal-hal kecil seperti
desai brosur mampu menjadi kontra yang cukup hangat pada saat itu.
Lalu
apakah keterlibatan mahasiswa dibutuhkan dalam pemilihan direktur baru ini? Pasalnya
akan terlihat seperti “buang-buang waktu” apabila mahasiswa hanya menjadi
penonton tanpa mampu menjadi penggerak. Hal ini menjadi salah satu penyebab
uforia mahasiswa tidak terlalu besar. Akan sangat memicu uforia mahasiswa,
apabila peningkatan sosialisasi yang bersifat wajib mengenai calon direktur dan
mahasiswa turut dalam pemungutan suara. Seperti yang dipaparkan jika pemilihan
direktur sifatnya tertutup.
Dalam
pemilihan direktur baru PoliMedia ini, terdapat beberapa hak pemilihan suara
dari tiap-tiap pihak Kementerian
Ristek dan PendidikanTinggi mempunyai 9 suara, atau 35 % dari total suara, dan
sisanya 65% hak suara dimiliki oleh senat. Hal itu sesuai dengan peraturan
Senat Politeknik Negeri Media Kreatif No 1234/PL.27.17/Senat/2017 pasal 14 ayat
5 tentang Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Periode 2017-2021.
Mahasiswa atau perwakialan mahasiswa di ormawa tidak mendapatkan hak suara.
Lantas apakah alasannya? Bukankah seharusnya pesta demokrasi kampus ini
dinikmati oleh seluruh elemen kampus? Misalnya saja pemilihan gubernur atau
presiden. Seluruh rakyat Indonesia turut serta dalam pemilihan. Oleh sebab itu,
uforia dan antusiasme sangatlah beragam mulai dari pro dan kontra. Berbeda
dengan halnya pemilihan direktur ini. Nampaknya semua berjalan seperti
biasanya. Seperti tidak ada yang spesial. Padahal ajang pemilihan direktur ini,
dapat meningkatkan antusiasme dan uforia mahasiswa dalam mewujudkan salah satu
nilai pancasila, yaitu sila ke-5 “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Rupanya pemilihan direktur baru PoliMedia yang
dilaksanakan pada 22 Desember 2017 yang lalu, berjalan dengan baik dengan
terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M. M., dengan perolehan 15 suara. 9 suara untuk
Dr. Muhammad Nurwahidin, M. Ag., M.Si., serta 2 suara untuk Sarmada, S.Sos.,
M.Si. Dengan terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M.M., diharapkan mampu
menjalankan segala Visi-Misi selama periode kerja 2017-2021 dengan amanah,
sehingga membawa PoliMedia kearah yang lebih baik. Pak Purnomo Ananto, M. M., adalah dosen PPKn
dari prodi Penerbitan. Denagn demikian, tak ayal memberi kebanggaan tersendiri
bagai mahasiswa prodi penerbitan, dapat melihat dosen di prodinya naik sebagai
direktur. Mahasiswa prodi penerbitan yang diajar oleh Pak Purnomo banyak
mendukung, bukan karena berasal dari prodinya namun beliau adalah calon yang
diusung oleh banyak dosen bahkan dari psdd Medan dan Makasar untuk maju menjadi
direktur. Hal ini membuktikan bahwa, beliau layak untuk memimpin PoliMedia.
Lantas dengan
terpilihnya gubernur baru PoliMedia, bagaimana uforia mahasiswa dalam
menanggapi hal ini? Lagi-lagi seperti hari-hari biasanya, tidak ada yang
spesial. Hanya mungkin pemberitahuan tentang hasil pemungutan suara, yang di
bagikan di grup masing-masing prodi. Hal itu pun belum cukup membangkitkan
uforia mahasiswa dalam menyambut direktur baru PoliMedia. Karena peristiwa
pergantian direktur merupakan peristiwa penting di PoliMeida, seharusnya hasil
dari pemungutan suara tersebut dumumkan juga kepada mahasiswa dalam bentuk
poster atau pamphlet seperti poster pemilihan 3 calon direktur. Hal ini
dimaksudan supaya mahasiswa update
terhadap situasi PoliMedia terbaru. Bukankah akan sangat memalukan apabila ada
mahasiswa yang tidak tau siapa direktur baru dkampusnya? Terlepas dari
kesalahan siapa. Namun masing-masing pihak dalam hal ini, diri sendiri,
petinggi kampus, dan ormawa, harus meningkatkan informasi ter-update mengenai kampus, dalam hal ini pemilihan direktur baru
PoliMedia.
Apa harapan mahasiswa
terhadap terpilihnya direktur baru PoliMedia bapak Dr. Purnomo Ananto, M. M.,?
hal ini menjadi pertanyyan yang cukup menarik. Karena apa? Karena kita akan
mengupas bagaimana seorang calon direktur mengetahui hal-hal yang menjadi
aspirasi mahasiswa untuk kampusnya, jika bukan langsung dari mahasiswa? Hal ini
menjadi penting, karena keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan tidak ada. Sosialisasi
visi-misi calon direktur juga hanya diadakan satu kali. Lantas bagaimana
mahasiswa akan menyampaikan aspirasinya? Hal ini berujung pada ketidaktahuaan
mahasiswa terhadap “harapan apa” untuk PoliMedia dengan pemimpin baru. Namun jika
ditanya sekalipun,pasti jawaban paling sering muncul adalah “semoga PoliMedia
dapat lebih baik lagi kedepannya”. Inilah hal yang abstrak. Lebih baik dalam
hal apa? Minimnya pengetahuan tentang calon direktur inilah yang menjadi
penyebabnya.
Selamat kepada
bapak Dr. Purnomo Ananto, M. M., atas
terpilihnya sebagai direktur baru PoliMedia. Semoga dapat amanah terhadap
Visi-Misinya. Semoga dalam masa jabatan periode 2017-2021, PoliMedia bisa
mengalami perubahan kea rah yang lebih baik. Kiranya bapak juga tidak letih dan
jemu dalam mendengarkan aspirasi mahasiswa demi tercipanya lingkungan PoliMedia
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
https://elshinta.com/news/131151/.../direktur-baru-politeknik-negeri-media-kreatif
TUJUAN
PENULIS:
Memenuhi tugas sebelum
UAS, dan supaya tulisan ini dapat menginspirasi pembaca
TUJUAN PENULISAN :
Memberikan informasi
kepada pembaca mengenai uforia mahasiswa pada pemilihan calon direktur baru
PoliMedia, serta memberikan saran dan masukan untuk tata cara pemilihan yang
lebih baik dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar