Genre Sastra Anak
Genre dalam KBBI artinya jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; sedanga. Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum (Lukens, 1999:13). Sastra Anak ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Namun elemen-elemen, teknik penyampaian, isi, dll harus diperhatikan. Seiring dengan banyaknya jenis Sastra Anak, maka Sastra Anak dibagi kedalam kelompok atau disebut Genre. Aspek pengelompokan Sastra Anak, dapat berdasarkan isi, style, atau bentuk, dll.
Ada 6 Genre dalam Sastra Anak. Kiranya kita dapat memahami masing-masing Genre ini, untuk memudahkan kita dalam mengkategorikan Sastra Anak, dan memberi kemudahan dalam mencari karya Sastra Anak yang sesuai untuk Anak yang akan menikmati karya sastra tersebut.
1. Realisme
Realisme- Real dapat diartikan sebagai sesuatu yang nyata, dikisahkan berdasarkan kejadian nyata atau bisa saja tidak benar-benar terjadi tetapi masih dikatakan real karena merupakan rangkaian peristiwa yang ada dalam kehidupan manusia. diceritakan secara logis atau masuk akal. Alur cerita, konflik dan penyelesaiannya juga harus diceritakan secara lugas, logis, dan masuk akal. Karya sastra realism dikategorikan ke dalam 5 kelompok yakni;
a. Cerita Realisme
a. Cerita Realisme
Cerita Realisme berarti mengisahkan tokoh dalam hal ini protagonis yang berusaha menyelesaikan konflik yang terjadi dalam alur cerita. Antara tokoh, alur dan konflik harus saling berkaitan. Permasalahan dalam alur cerita dapat berupa persoalan pribadi, persoalan antar individu, dan persoalan social. Untuk cerita anak, buatlah cerita realism yang sederhana namun tetap mempertahankan kelogisan cerita. Penulis harus mampu mempengaruhi anak terhadap penyelesaian yang berada di luar perkiraannya. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan nilai moral, maupun social pada anak
b Realisme Binatang
Perlu diperhatikan realisme binatang berbeda dengan fable atau cerita tentang dunia hewan yang bersifat fiksi. Realisme Binatang disini menggambarkan binatang dalam artian sesungguhnya tanpa adanya unsur fiksi yang menggambarkan hewan dapat berbicara layaknya manusia. Realisme Binatang menceritakan tentang bentuk tubuh binatang itu sendiri, habitat, cara bertahan hidup, makanan, adaptasi, proses berkembang biak dan lain-lain. Untuk menarik perhatian anak terhadap Realisme Binatang, perlu penulisan cerita yang menarik namun tetap logis. Misalnya seekor singa yang menemukan cara bertahan hidup, atau kehidupan seekor singa di alam liar, dan sebagainya.
c. Realisme Historis
Adalah cerita tentang sejarah, yang berarti cerita yang terjadi di masa lampau yang kembali diceritakan. Meskipun penceritaan dilakukan pada masa kini, penggambaran cerita seperti tokoh, alur, suasana, konflik haruslah sesuai dengan yang terjadi di masa lampau
d. Realisme Olahraga
Adalah cerita yang berkaitan dengan dunia olehraga seperti sepakbola, badminton, basket, renang, dll. Hal-hal yang diceritakan dapat berupa tokoh seperti David Backham tokoh dalam dunia sepakbola, Michael Jordan tokoh dalam dunia basket, dll. Dapat juga cerita tentang bagaimana cara melakukan olahraga tersebut dan manfaat olahraga tersebut.
2. Fiksi Formula
Fiksi Formula adalah jenis karya sastra yang memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan karya-karya lain. Fiksi Formula dalam pengembangannya lebih dibatasi. Ada 3 jenis karya Fiksi Formula;
a. Cerita Misterius dan Detektif
Cerita Misterius menuliskan cerita yang memancing rasa keingintahuan pembaca, dan membuat pembaca menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Sedangkan Detektif adalah cerita mengenai penelitian yang dilakukan oleh seorang tokoh untu memata-matai suatu hal.
b. Cerita Romantis
Cerita Romantis erat kaitannya dengan romansa antara laki-laki dan perempuan.
c. Novel Serial
Novel Serial adalah jenis novel dengan edisi terpisan namun masih dalam koridor satu kesatuan. Untuk Novel Serial anak-anak, usahakan alur atau tokoh tidak mengalami perubahan yang berarti. Hal ini dimaksudkan supaya anak-anak lebih mudah memahami dan menikmati alur cerita.
3. Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai the willing suspension of disbelief (Coleridge, via Lukens, 1999:20). Fantasi berupa cerita di samping dunia realitas. Artinya ada penyimpangan yang sulit diterima oleh logika. Namun karena penyajian yang unik cerita fantasi kemudian dapat diterima. Fantasi dibedakan dalam 3 kategori:
a. Cerita Fantasi
Cerita Fantasi menceritakan tema, kisah, alur konflik bahkan tokoh yang berada diluar nalar manusia pada umumnya. Misalnya cerita Tinkerbell adalah cerita mengenai dunia peri yang mana peri kecil ini berbentuk seperti manusia pada umumnya dan berbicara seperti manusia pada umumnya. Namun alur cerita dan konflik serta penyelesaiannya berada di luar realitas.
b. Fantasi Tinggi
Cerita Fantasi Tinggi diawali dengan focus konflik antara yang baik dan yang jahat. Pembaca dibuat yakin terlebih dahulu terhadap alur cerita yang duluar realitas manusia. contoh: film The Lord Of the Ring.
c. Fiksi Sain
Menurut Robert Heinlein fiksi sains adalah fiksi spekulatif dimana pengarang mengambil postulat dari dunia nyata sebagaimana yang kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum alam (via Lukens, 1999:23). Fiksi sains biasanya menceritakan keadaan masa depan. Seperti contoh robot yang mengasai bumi.
4. Sastra Tradisional
Sastra Tradisional adalah sastra yang bersifat turun-temurun, tidak diketahui siapa penciptanya dan bersifat universal. Karena sifatnya yang turun-temurun dan sudah diceritakan dari mulut ke mulut, Sastra Tradisional dibukukan supaya tidak hilang keberadaannya. Sastra Tradisional dibagi menjadi 6 kategori;
a. Fabel
Fable adalah cerita tentang dunia binatang. Dalam penceritaannya merupakan personifikasi dari manusia. dalam hal ini binatang yang diceritakan sebenarnya menggambarkan tingkah laku manusia. fabel dibuat dengan tujuan memberikan nilai moral pada pembaca dengan tetap mengembangkan imajinasinya. Contoh binatang yang sering dijadikan tokoh dalam fabel adalah, Kancil, Kera, Kura-kura, Tupai, dll.
b. Dongeng Rakyat
Dongeng adalah salahsatu bentuk cerita tradisional yang biasanya dijadikan penghantar tidur oleh orangtua kepada anaknya. Selain sebagai penghantar tidur, dongeng juga dimaksudkan untuk mengajarkan ajaran moral kepada anak dengan jalan menceritakan dongeng. Dongeng biasanya menceritakan tokoh baik dan jahat yang pastinya akan dimenangkan oleh tokoh yang baik. Contoh: bawang merah dan bawang putih.
c. Mitos
Mitos adalah cerita yang belum diyakini kebenarannya. Mitos biasanya cerita mengenai hal-hal yang gaib, pendewaan, atau asal-usul terjadinya sesuatu. Meskipun belum diketahui kebenarannya, masyarakat masih menerima dan beberapa meyakininya. Contoh : mitos tentang Nyi Roro Kidul.
d. Legenda
Legenda sebenarnya mirip-mirip dengan mitos. Bedanya jika mitos kerap berhubungan dengan hal-hal gaib, Legenda justru lebih kepada tokoh-tokoh sejarah. Meskipun kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan, namun masyarakat masih dapat menerimanya.
e. Epos
Epos adalah cerita berbentuk syair atau puisi yang pengarangnya tidak jelas. Epos menceritakan tentang sosok kepahlawanan yang sifat-sifatnya diluar jangkauan manusia pada umumnya. Latar waktu dan tempat dalam cerita Epos juga tidak jelas dimana dan kapan.
5. Puisi
Puisi adalah rangkaian kata yang disusun dengan indah. Bentuknya singkat, jelas, dan padat namun tetap mewakilkan seluruh penceritaan. Puisi dapat berupa tembang seperti cublak-cublak suweng atau dapat berupa puisi naratif, yaitu puisi penceritaan mengenai suatu hal misalnya tentang pengorbanan ibu, persahabatan, indahnya alam, dll.
6. Nonfiksi
Nonfiksi adalah cerita yang didasari data dan fakta atau hal yang benar-benar terjadi dan bukan khayalan. Dikategorikan menjadi 2 bagaian;
a. Buku Informasi
Buku informasi adalah buku terkait hal-hal yang bersifat memberikan informasi mengenai konsep, hubungan sebab-akibat, fakta, dll. Contaoh ensiklopedi anak
b. Biografi
Biografi adalah buku berisi riwayat hidup seseorang. tidak semua hal dapat ditulis dalam buku biografi. Ada batasan-batasan tertentu. Namun buku biografi dapat juga ditulis perjalanan hidup tokoh sepanjang hayat sampai buku itu ditulis. Untuk bacaan anak, biasanya buku biografi ini ditulis dan dibukukan dalam bentuk komik supaya membangun imajinasi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar