NILAI PERSONAL DALAM SASTRA ANAK
Sebagai sastra yang menuntuk anak-anak kearah
perkembangan yang lebih baik, Sastra Anak harus memiliki nilai-nilai yang
termuat di dalamnya aspek-aspek penting yang mendukukung tumbuh kembang anak.
Ada 2 nilai yang harus ada dalam sebuah Sastra Anak, yakni Nilai Personal dan
Nilai Pendidikan. Nilai personal lebih kepada perkembangan pribadi si anak itu
sendiri. Kali ini saya akan membahas Nilai Personal Dalam Sastra Anak.
a.
Perkembangan Emosional
Perkembangan
Emosional adalah kemampuan anak untuk mengidentifikasi perasaan senang,
gembira, marah, sedih, malu, takut, bangga, simpati, empati, dll. Dalam tahap
perkembangan emosional ini Sastra Anak memegang peranan penting misalnya dengan
membuat cerita atau membacakan cerita tentang Cinderella. Melalui cerita
Cinderella sebagai anak tiri yang diperlakukan kasar oleh ibunya, akan memicu
emosi anak yaitu iba kepada Cinderella dan kecewa terhadap sikap si ibu tiri.
Namun, Sastra Anak juga harus mampu membuat anak mengendalikan emosi-emosi yang
terbentuk secara kompleks.
b.
Perkembangan Intelektual
Intelektual menurut
Jean Piaget berasal dari istilah bahasa inggris yaitu Intellect, yang berarti
akal budi yang berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses berfikir
yang lebih tinggi (Bybee dan Sund, 1982). Perkembangan kognitif lebih mengarah
kepada kemampuan menilai, mengevaluasi, menganalisis, dll. Sastra Anak harus
mampu membuat perkembangan intelektual anak semakin berkembang dengan Sastra
Anak. Misalnya ensiklopedi anak, buku bergambar, buku berhitung, buku alphabet,
dll.
c.
Perkembangan Imajinasi
Imajinasi
adalah bagian dari proses otak kanan, untuk menumbuhkembangkan kecerdasan anak.
Imajinasi merupakan kemampuan otak untuk membayangkan, menggambarkan,
menciptakan sesuatu di dalam pikiran anak. Imajinasi perlu dikembangkan sebagai
bagian dari proses mental yang manusiawi. Imajinasi melahirkan ppemikiran
kreatif serta gagasan-gagasan abstrak di dalam pikirannya. Sastra Anak berperan
dalam pengembangan imajinasi anak melalui bacaan-bacaan seperti dongeng, buku
cerita, puisi, dll.
d.
Pertumbuhan Rasa Sosial
Pada
hakikatnya manusia hidup selalu membutuhkan orang lain. Manusia hidup
berdampingan dengan manusia lain. Seorang anak sejak lahir sudah terlibat dalam
lingkungan social yang kecil yaitu keluarga. Seiring berjalannya waktu anak
harus diajarkan bersosialisasi yang baik dan benar. Misalnya hidup rukun di
sekolah, memberi kepada yang membutuhkan, memberi pertolongan kepada yang
susah. Hal ini juga peranan Sasstra Anak untuk membuat seorang anak memiliki
rasa social yang tinggi
e.
Pertumbuhan Rasa Etis dan Religius
Rasa etis adalah perasaan yang berhubungan dengan
kebaikan. Sedangakan rasa religus adalah perasaan yang berkenaan dengan Tuhan.
seorang anak sudah harus ditanamkan nilai-nilai etis sejak masih kecil begitupula
dengan rasa religious. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak memiliki pondasi
yang kuat saat beranjak dewasa dan mampu diterima oleh masyarakat social.
Sastra Anak memiliki nilai etis dan religious di dalamnya. misalnya dengan membacakan
tokoh-tokoh dalam kitab suci agamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar