Senin, 28 Mei 2018

NILAI PERSONAL DALAM SASTRA ANAK

NILAI PERSONAL DALAM SASTRA ANAK
Sebagai sastra yang menuntuk anak-anak kearah perkembangan yang lebih baik, Sastra Anak harus memiliki nilai-nilai yang termuat di dalamnya aspek-aspek penting yang mendukukung tumbuh kembang anak. Ada 2 nilai yang harus ada dalam sebuah Sastra Anak, yakni Nilai Personal dan Nilai Pendidikan. Nilai personal lebih kepada perkembangan pribadi si anak itu sendiri. Kali ini saya akan membahas Nilai Personal Dalam Sastra Anak.
a.      Perkembangan Emosional
Perkembangan Emosional adalah kemampuan anak untuk mengidentifikasi perasaan senang, gembira, marah, sedih, malu, takut, bangga, simpati, empati, dll. Dalam tahap perkembangan emosional ini Sastra Anak memegang peranan penting misalnya dengan membuat cerita atau membacakan cerita tentang Cinderella. Melalui cerita Cinderella sebagai anak tiri yang diperlakukan kasar oleh ibunya, akan memicu emosi anak yaitu iba kepada Cinderella dan kecewa terhadap sikap si ibu tiri. Namun, Sastra Anak juga harus mampu membuat anak mengendalikan emosi-emosi yang terbentuk secara kompleks.

b.      Perkembangan Intelektual
Intelektual menurut Jean Piaget berasal dari istilah bahasa inggris yaitu Intellect, yang berarti akal budi yang berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses berfikir yang lebih tinggi (Bybee dan Sund, 1982). Perkembangan kognitif lebih mengarah kepada kemampuan menilai, mengevaluasi, menganalisis, dll. Sastra Anak harus mampu membuat perkembangan intelektual anak semakin berkembang dengan Sastra Anak. Misalnya ensiklopedi anak, buku bergambar, buku berhitung, buku alphabet, dll.
c.       Perkembangan Imajinasi
Imajinasi adalah bagian dari proses otak kanan, untuk menumbuhkembangkan kecerdasan anak. Imajinasi merupakan kemampuan otak untuk membayangkan, menggambarkan, menciptakan sesuatu di dalam pikiran anak. Imajinasi perlu dikembangkan sebagai bagian dari proses mental yang manusiawi. Imajinasi melahirkan ppemikiran kreatif serta gagasan-gagasan abstrak di dalam pikirannya. Sastra Anak berperan dalam pengembangan imajinasi anak melalui bacaan-bacaan seperti dongeng, buku cerita, puisi, dll.

d.      Pertumbuhan Rasa Sosial
Pada hakikatnya manusia hidup selalu membutuhkan orang lain. Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain. Seorang anak sejak lahir sudah terlibat dalam lingkungan social yang kecil yaitu keluarga. Seiring berjalannya waktu anak harus diajarkan bersosialisasi yang baik dan benar. Misalnya hidup rukun di sekolah, memberi kepada yang membutuhkan, memberi pertolongan kepada yang susah. Hal ini juga peranan Sasstra Anak untuk membuat seorang anak memiliki rasa social yang tinggi

e.       Pertumbuhan Rasa Etis dan Religius
Rasa etis adalah perasaan yang berhubungan dengan kebaikan. Sedangakan rasa religus adalah perasaan yang berkenaan dengan Tuhan. seorang anak sudah harus ditanamkan nilai-nilai etis sejak masih kecil begitupula dengan rasa religious. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak memiliki pondasi yang kuat saat beranjak dewasa dan mampu diterima oleh masyarakat social. Sastra Anak memiliki nilai etis dan religious di dalamnya. misalnya dengan membacakan tokoh-tokoh dalam kitab suci agamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar