Pekan Karya Polimedia adalah acara 2
tahunan yang diadakan oleh kampus Polimedia Jakarta, sebagai ajang pameran
karya seni hasil karya 10 prodi di Polimedia. Selain itu Pekan Karya ini juga
sebagai peringatan ulangtahun Polimedia pada 8 Oktober 2017 yang lalu. Pekan
Karya Polimedia diadakan mulai tanggal 11-13 Oktober 2017. Tahun ini Pekan
Karya Polimedia mengusung tema “Kurir Estetika” dengan makna pembawa pesan
keindahan pada suatu karya seni. Selain pameran karya seni, acara ini juga
dimeriahkan dengan seminar oleh Shane Tortilla dan Takdos. Ada juga kompetisi
mural, photography, poetry, 10 second film. Beragam penampilan dari Maka, Senyawa
Bahagia, The Blackbird, Pemudig, Stand Up Indo Depok, Teater Merah Kompeni,
Koper, dll. Selain itu ada juga bazar makanan, bazar karya seni, dll.
Kali ini saya akan membahas tentang
Bazar Kain Tenun. Ketika mengetahui adanya Bazar Kain Tenun dalam Pekan Karya
Polimedia ini, saya merasa hal ini unik karena saya jarang menemukan bazar yang
menjual kain tradisional Indonesia seperti ini. Pasalnya di era milenial ini,
utamanya dikalangan anak muda, kain tradisional seperti kain tenun, dianggap
kuno dan ketinggalan jaman. Namun di Pekan Karya Polimedia ini saya melihat
adanya semangat melesatarikan kebudayaan Indonesia lewat kain tenun.
Bazar Kain Tenun ini berada dibagian
kiri panggung hall. Kain tenun yang dijual juga bukan hanya sebtas kain tenun,
tetapi ada yang sudah dibuat dengan bentuk variatif. Ada kain panjang dengan
harga Rp.120.000,00 , kain ikat kepala dengan kisaran harga Rp 40.000,00-Rp.45.000,00,
aksesoris seperti gelang, kalung gantungan kunci dengan kisaran harga Rp.
10.000,00 – Rp.20.000,00. Ada juga baju dengan harga Rp.30.000,00, tas kain
tenun, tas anyaman dengan harga Rp. 35.000,00, ada juga tempat pensil, dan tas
kecil dengan kisaran harga Rp. 20.000,00 – Rp.30.000,00. Kain tenun yang
dibazarkan juga beragan warna, motif dan jenisnya. Ada kain tenun ulos, kain
tenun buna insane, kain tenun doyo dan lain-lain. Selain itu warnanya beragam
ada merah, hitam, hijau, ungu, dan lain-lain. Motif kain tenun yang dibazarkan
juga beragam kebanyakan motif didominasi oleh motif garis-garis. Stand bazar
kain tenun hanya dijagai oleh seorang laki-laki.
Stand Bazar Kin Tenun ini, sepanjang
saya amati belum banyak dilirik oleh pengunjung. Saya sangat berharap selama
tiga hari ke depan stand ini bisa dikunjungi oleh lebih banyak pengunjung. Dan mungkin
untuk kain tenunnya juga bisa divariatif kan lagi. Kemudian penjaga stand Bazar
Kain Tenun ini dapat mensosialisasikan tentang kain tenun tersebut supaya lebih
menarik perhatian pengunjung, untuk mengunjungi stand kain tenun tersebut. Tetapi
sejauh ini saya melihat hal ini adalah baik. Jadi saya berharap kita sebgai mahasiswa
mampu memamerkan budaya asli bangsa Indonesia sehingga makin banyak dikenal,
dan daya jualnya tidak kalah dengan hasil budaya asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar