(sumber gambar : islandsofimagination.id )
Bagiku
sastra adalah penyampaian emosi jiwa yang tak terungkapkan secara lisan, namun
dapat dijelaskan dalam bahasa tulisan dengan lebih menyentuh dan mendalam
bahkan menguras emosi. Sastra juga membawaku kepada penghayatan, pengalaman,
dan imajinasi tentang suatu dunia dalam tulisan yang dibentuk didalam kepalaku
sendiri. Sastra membuatku dapat menciptakan segala hal di dalam kepalaku dan
mewujudkannya dalam media tulisan.
Melalui
pengalaman yang aku nikmati dibidang sastra, aku ingin sekali membaginya kepada
khalayak umum. Ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan dibidang sastra ini.
Khususnya sastra Indonesia tentunya. Sekarang ini, aku merasa Satra Indonesia
tidak lagi menjadi kesukaan masyarakat Indonesia dan mulai bergeser ke
sastra-sastra luar negeri, seperti novel terjemahan, buku anak versi bahasa
Inggris, puisi bahasa Inggris dan masih banyak lagi. Aku merasa hal itu
tidaklah salah, karena akupun menyukai novel terjemahan. Namun akan menjadi
salah, ketika sastra karya anak-anak negeri terkikis dan lenyap digantikan
sastra luar, di negeri sendiri. Miris rasanya.
Melihat
kenyataan yang demikian aku memiliki mimpi yang kemudian menjadi harapan dan
cita-cita, yaitu ingin menggali kembali karya sastra agar dapat dinikmati
masyarakat Indonesia dan dunia. Misalnya, dengan melakukan penelitian kira-kira
karya sastra jenis apa yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia, kemudian
melakaukan ulasan tentang jenis-jenis karya sastra yang aku baca, dan
menerbitkan novel sendiri. Aku sering mendengar dari teman-temanku kalau
puisi-puisi tempo dulu itu sulit dipahami artinya, dan novel-novel yang
bahasanya sulit dipahami sehingga mereka sulit berimajinasi tentang tokoh di dalamnya.
Dari kasus tersebut aku menarik kesimpulan bahwa ini hanya tentang makna dalam
suatu karya sastra, untuk itulah penggalian karya sastra supaya lebih diminati
masyarakat itu sangat penting. Mungkin dengan membuat ulasan atau review
kembali karya sastra tersebut dan mensosialisasikan melalui media social seperti
instagran, twitter dan facebook akan kembali memunculkan minat seseorang terhadap
karya sastra Indonesia.
Ada
satu hal yang seringkali dilupakan, bahwa karya sastra Indonesia tidak hanya
dinikmati oleh masyarakat di kota-kota besar saja. Toko buku di Indonesia masih
terbilang sedikit terutama di daerah pedalaman yang tak tersentuh teknologi. Melalui
fakta demikian, aku bermimpi ingin membawa sastra Indonesia hingga ke pedalaman
Indonesia dibalik gunung, di pinggir lautan. Mereka juga berhak menikmati karya
sastra Indonesia sepertiku. Sudah banyak komunitas penikmat sastra yang
melakukan ekspansi ke pedalaman Indonesia untuk membawa karya sastra Indonesia.
Contohnya komunitas Book For Mountain.
Aku ingin memperkenalkan karya sastra Indonesia hingga ke pelosok tanah air,
membangun perpustakaan, taman baca untuk penduduk pedalaman. Menurutku, karya
sastra Indonesia terlalu indah jika hanya dinikmati segelintir orang. Dengan menciptakan
komunitas pecinta sastra, aku pikir kami dapat menembus pedalaman Indonesia
sekalipun. Tujuan mengenalkan karya sastra kepada masyarakat Indonesia yaitu
mengembangkan insan-insan kreatif Indonesia, supaya sastrawan Indonesia terus
ada dan berkembang dan karya sastra Indonesia yang lama, akan terus ada dan
semakin diminati.
Banyak
sekali karya sastra Indonesia yang sudah melanglang buana atau sudah diterjemahkan
ke bahasa asing seperti novel Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, Supernova dan
masih banyak lagi. Terbukti jika Indonesia tidak kalah kreatifitas dengan Negara
lain. Untuk itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
terlealisasi dengan Sastra Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia lebih
memahami kata baku dan tidak baku, penulisan, kata-kata kiasan dan
komponen-komponen lain dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar