Pada
kamis 19 Oktober 2017 yang lalu, kali pertamaku melakukan KTB atau Kelompok
Tumbuh Bersama. KTB ini merupakan kelompok kecil yang berisi 5 orang mahasiswa ,
sudah termasuk PKK atau atau Pemimpin Kelompok Kecil. Anggotanya terdiri dari
aku sendiri dari PoliMedia, Destri dari IISIP, Ismail dari ISTN, Ian dari BSI, dan
PKK kami adalah bang Rey alumni dari Fisika UI.
Bersyukur sekali rasanya ketika
dianugrahi komunitas kecil ini, untuk menjadi tempat bertumbuh bersama di dalam
Kristus. Di tengah kesibukan kuliah, mengerjakan tugas, pelayanan, hubungan
pertemanan yang banyak menyita waktu ini, Tuhan menghadirkan KTB ini sebagai
tempat aku untuk terus boleh bertumbuh dan menikmati Allah disetiap
pertemuannya. Di dalam KTB ini kami men-sharingkan, berbagi, saling menguatkan,
mendoakan, dan terpenting bersama-sama bertumbuh di dalam Kristus.
Aku mengetahui adanya KTB ini dari
temanku Destri dari IISIP. Dia megajakku untuk ikut PMKJ (Persekutuan Mahasiswa
Kristen Jakarta). Namun aku belum dapat memberikan kepastian dikarenakan jadwal
kuliah dan beberapa aktifitas yang tidak menentu. Akhirnya, Destri mengajakku
untuk ikut KTB saja, yang setiap pertemuannya disepakati oleh setiap
anggotanya. Jadi aku pikir, aku butuh persekutuan ini untuk menguatkanku dalam
setiap pergumulan.
KTB pertamaku dilakukan di food
court Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Waktu itu hujan sedang turun dengan
derasnya di daerah Depok. Namun tidak menurunkan antusiasku dan Destri untuk
tetap datang di KTB perdana ini. Pada saat sampai di food court nya, ternyata
bang Rey sudah tiba lebih dulu. Sebelum mulai, kami makan terlebih dahulu
sambil berbincang-bincang ringan. Ternyata, dua teman kami Ismail dan Ian tidak
dapat hadir karena jadwal kuliah yang diundur katanya. Akhirnya, kami ber-3 tetap
melakukan KTB sore itu.
KTB pertama ini dimulai dengan
materi 1 pada buku Memulai Hidup Baru yaitu
Hidup Baru. Dalam buku ini dijelaskan beberapa poin penting tentang hidup baru:
·
Perubahan yang Revolusioner
·
Hubungan yang
Pasti dengan Allah
·
Perubahan yang
Menyeluruh
Kemudian
kami membahas ayat Alkitab dari Efesus 2 : 1-10 yang inti secara keseluruhannya
adalah :
·
Ayat 1-3 mengenai hidup lama
Mengikuti jalan dunia, hidup dalam hawa nafsu
daging, mentaati penguasa kerajaan angkasa, sudah mati karena pelanggran dan
dosa, orang-orang yang harus dimurkai.
·
Ayat 4-7 keadaan sekarang dan yang akan datang
Telah menghidupak kita bersama Kristus,
membangkitkan kita, memberi tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
menunjukkan kekayaan kasih yang melimpah-limpah.
·
Ayat 4-6, 8-9 bagaimana perubahan terjadi
Allah yang kaya dengan rahmat, kasih yang besar,
kasih karunia, pemberian Allah.
Alur
Hudup Baru
Kita yang mati karena dosa – Allah yang menghidupkan
kita – memberikan tempat bersama-sama Dia di sorga – menunjukkan kekayaan kasih
Refleksi diri :
Sedikit menceritakan kisah hidupku yang akhirnya
jauh dari Allah. Semua itu bermula dari kegagalan SBMPTN. Aku berambisi untuk
masuk PTN dengan jurusan Sosiologi sebagai pilihanku satu-satunya di 3
universitas pilihanku. Tapi nyatanya GAGAL. Aku hancur, tidak tau harus
bagaimana, semua berantakan. Planning yang sudah kususun sedemikian rupa
rasanya hancur berkeping-keping tiada sisa. Aku masuk di kampus yang bukan
inginku dan jurusannya juga demikian. Aku tidak tau bagaimana menjalaninya. Semua
terasa berat dan tidak berarti.
Hidup baru? Aku pikir ketika melakukan pelayanan,
aku sudah hidup baru. Aku pikir ketika aku sudah berdoa dan berusaha, aku sudah
hidup baru. Aku pikir ketika aku berpuasa, aku sudah hidup baru. Aku pikir
ketika aku saat teduh dan melakukan jam doa, aku sudah hidup baru. Nyatanya,
TIDAK SAMA SEKALI. Mengutip dari perkataan bang Rey “ibarat boneka yang
dikaitkan tali penggerak, seperti itulah ketika semua yang kamu lakukan hanya
sebatas teori. Kamu hanya digerakkan, tidak menerima anugerah Allah. Sehingga ketika
tali penggerak itu dilepas, kamu mati tak berdaya”
Aku menjauhi Tuhan, kecewa pada-Nya, merasa tidak
berguna, masa depan hancur, aku hanya mengikuti arus kehidupan yang membawaku
entah kemana. Namun, ketika bahan ini dibukakan, aku menyadiari betapa bodohnya
diriku yang mati itu, betapa brengseknya diriku yang mati itu, betapa jahatnya
diriku yang mati itu. Padahal Aku yang mati, yang harusnya dimurkai, namun Allah
datang dalam Yesus Kristus sebagai korban bagiku yang harus dimurkai ini. Aku lupa memandang
SALIB YESUS aku berfokus hanya pada kegagalanku. Bang Rey berkata “Mungkin
Tuhan ijikan semua harapan dan cita-citamu dihempasan, dipatahkan, untuk
kemudian kamu dapat yang lebih berharga, yaitu pribadi Yesus, untuk kemudian
sesuatu yang besar dibangun melalui kamu”
Allah dengan segala kasih dan rahmatnya,
menyanggupkan aku untuk percaya kepadanya itu bukan hasil usaha ku. Aku menyadari
satu hal, bahwa aku hanya si penerima dan Allah adalah si pemberi. Bagianku hanya
menerima semua kasih Tuhan. Aku dihidupkan bukan untuk membalas kebaikan Tuhan,
namun untuk menerima kebaikan Tuhan.
ini adalah buku bahan KTB kami........
(sumber foto : Visi
Christian Store )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar