Selasa, 29 Mei 2018

Sastra Anak Usia Dini

Sastra Anak Usia Dini
Sastra Anak untuk usia dini terdiri dari beberapa kategori diantaranya:
1.  Puisi Lagu Dolanan
Saat bayi seringkali para orangtua menyanyikan lagu-lagu pengantar tidur untuk anak-anaknya. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan sambil menggendong, mengayun-ayunkan sang anak, atau sambil menepuk-nepuk kecil pantat sang anak, dll. Tujuan dinyanyikannya nyanyian itu untuk membuat si anak terlelap, membuatnya senang, menghibur, membuatnya berhenti menangis dll. Jadi Puisi Lagu Dolanan adalah lagu, syair, puisi dengan latar belakang daerah tertentu dengan permainan bahasa yang enak di dengar dan merdu untuk lagu penghantar tidur. Contoh Puisi Lagu Dolanan ada pada lirik-lirik tembang Jawa, maka biasa disebut Puisi Tembang Dolanan seperti: Gmbang Suling, Gundul-Gundul Pacul, Menthog-menthog.

2. Cerita Lisan (Folklor)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariska secara turun temurun tetapi tidak dibukukan. Jadi ciri-ciri Folklor antara lain:
a.       Bersifat turun-temurun
b.      Tidak diketahui siapa penciptanya
c.       Bersifat menghibur dan memberikan makna dan pelajaran moral
d.      Kebenarannya tidk dapat dipastikan
e.       Karena tidak diketahui penciptanya, maka Folklor adalah cerita yang universal
Contoh Folkor antara lain, Lagenda, dongeng, mitos, upacara, nyanyian rakyat
3.      Bacaan Awal Untuk Anak
Dalam pertumbuhannya seorang anak membutuhkan pendaping yang mampu menuntun pertumbuhan diri dan sosialnya. Sastra Anak menjadi jawabannya. Untuk itulah Satra Aank sangat penting untuk mengenalkan anak pada hal-hal dasar hingga hal-hal kompleks. Maka Bacaan Awal untuk anak terdiri dari 5 kategori :
a.      Buku Alphabet
Dalam buku Sastra Anak oleh Burhan Nugiantoro, disebutkan Buku Alfabet (Alphabet Books) sering juga disebut sebagai buku ABC (ABC Books). Buku alphabet adalah buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan, mengajarkan, dan mengidentifikasi huruf-huruf secara sendiri-sendiri khususnya setelah anak mulai belajar membaca dan menulis (Huck, dkk, 1987 : 163).
Buku Alfabet pada umumnya tidak langsung menuliskan urutan abjad pada alphabet. Namun dirangkai sedemikian rupa dengan obejk-obek seperti hewan atau benda yang bentuknya mirip dengan abjad dalam alphabet. Hal ini dimaksudkan supaya otak anak dirangsang dengan hal-hal yang sudah dia lihat, dan lebih mudah mengingatnya. Buku alphabet bukan saja bertujuan mengajarkan anak tentang urutan Abjad A, B, C, D, dst namun otak anak juga akan dirangang untung megingat bentuk, membedakannya, sera menghapal urutanya.

b.      Buku Berhitung
Dalam buku Sastra Anak oleh Burhan Nugiantoro, disebutkan Buku Berhitung (Counting Books) adalah buku lain yang juga biasa dipergunakan untuk literasi awal pada anak usia prasekolah atau sekolah di kelas awal, yaitu mulai usia sekitar 3 tahun. Sama halnya dengan buku Alfabet, Buku berhitung juga berjutuan mengenalkan anak pada angka-angka konsep-koncep perhitungan dasar, tetapi menggunakan benda atau objek menarik, sering dilihat dan mudah diingat. Misalnya saja untuk pelajaran penjumlahan, dapat menggunakan objek kelereng, ikan, bangku, meja, dll. Selain itu dapat dengan mewarnai angka, dapat pula dengan cerita-cerita berkaitan dengan perhitungan.

c.       Buku Konsep
Dalam buku Sastra Anak oleh Burhan Nugiantoro, disebutkan Buku Konsep (Concept Books) adalah buku yang dipergunakan untuk mendeskripsikan berbagai dimensi dan jenis objek atau berbagai konsep yang abstrak kepada anak. Dalam buku konsep diajarkan mengenai hal-hal yang terjadi dilingkungan sekitar anak. Misalnya tentang tata surya. Contoh buku konsep adalah Ensiklopedi Anak. Dimana Ensiklopedi ini berbeda dari ensiklopedi umum, ensiklopedi anak dirancang untuk menggugah otak anak  melihat hal-hal abstrak di sekelilingnya dengan lebih mendalam namun tetap pada konsep menarik, mudah diingat dan seru untuk dibaca.

d.      Buku Gambar Tanpa Kata
Buku gambar tanpa kata adalah buku Sastra Anak yang lebih bertujuan membangun kemampuan literasi anak, menggugah imajinasi, perasaan, dan kecerdasan anak melalui gambar-gambar yang tersaji. Misalnya buku mewarnai. Dalam buku mewarnai, sudah tersedia gambar tanpa adanya keterangan gambar tersebut. Tetapi melalui gamar tersebut si anak akan dipicu untuk memahami apa yang sedang terjadi pada gambar tersebut. Misalnya mewarnai Cinderella yang sedang membersihkan lantai.

e.       Buku Bergambar
Buku bergambar sebenarnya adalah buku cerita tulisan yang dilengkapi ilustrasi pendukung. Buku bergambar ini dapat juga berupa buku panduan untuk anak. Misalnya panduan menggosok gigi untuk anak. Di dalam buku itu akan ada gambar anak menggosok gigi berikut keterangannya. Hal ini dilakukan supaya anak terpicu melakukan apa yang ada di dalam buku tersebut.


Senin, 28 Mei 2018

NILAI PERSONAL DALAM SASTRA ANAK

NILAI PERSONAL DALAM SASTRA ANAK
Sebagai sastra yang menuntuk anak-anak kearah perkembangan yang lebih baik, Sastra Anak harus memiliki nilai-nilai yang termuat di dalamnya aspek-aspek penting yang mendukukung tumbuh kembang anak. Ada 2 nilai yang harus ada dalam sebuah Sastra Anak, yakni Nilai Personal dan Nilai Pendidikan. Nilai personal lebih kepada perkembangan pribadi si anak itu sendiri. Kali ini saya akan membahas Nilai Personal Dalam Sastra Anak.
a.      Perkembangan Emosional
Perkembangan Emosional adalah kemampuan anak untuk mengidentifikasi perasaan senang, gembira, marah, sedih, malu, takut, bangga, simpati, empati, dll. Dalam tahap perkembangan emosional ini Sastra Anak memegang peranan penting misalnya dengan membuat cerita atau membacakan cerita tentang Cinderella. Melalui cerita Cinderella sebagai anak tiri yang diperlakukan kasar oleh ibunya, akan memicu emosi anak yaitu iba kepada Cinderella dan kecewa terhadap sikap si ibu tiri. Namun, Sastra Anak juga harus mampu membuat anak mengendalikan emosi-emosi yang terbentuk secara kompleks.

b.      Perkembangan Intelektual
Intelektual menurut Jean Piaget berasal dari istilah bahasa inggris yaitu Intellect, yang berarti akal budi yang berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses berfikir yang lebih tinggi (Bybee dan Sund, 1982). Perkembangan kognitif lebih mengarah kepada kemampuan menilai, mengevaluasi, menganalisis, dll. Sastra Anak harus mampu membuat perkembangan intelektual anak semakin berkembang dengan Sastra Anak. Misalnya ensiklopedi anak, buku bergambar, buku berhitung, buku alphabet, dll.
c.       Perkembangan Imajinasi
Imajinasi adalah bagian dari proses otak kanan, untuk menumbuhkembangkan kecerdasan anak. Imajinasi merupakan kemampuan otak untuk membayangkan, menggambarkan, menciptakan sesuatu di dalam pikiran anak. Imajinasi perlu dikembangkan sebagai bagian dari proses mental yang manusiawi. Imajinasi melahirkan ppemikiran kreatif serta gagasan-gagasan abstrak di dalam pikirannya. Sastra Anak berperan dalam pengembangan imajinasi anak melalui bacaan-bacaan seperti dongeng, buku cerita, puisi, dll.

d.      Pertumbuhan Rasa Sosial
Pada hakikatnya manusia hidup selalu membutuhkan orang lain. Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain. Seorang anak sejak lahir sudah terlibat dalam lingkungan social yang kecil yaitu keluarga. Seiring berjalannya waktu anak harus diajarkan bersosialisasi yang baik dan benar. Misalnya hidup rukun di sekolah, memberi kepada yang membutuhkan, memberi pertolongan kepada yang susah. Hal ini juga peranan Sasstra Anak untuk membuat seorang anak memiliki rasa social yang tinggi

e.       Pertumbuhan Rasa Etis dan Religius
Rasa etis adalah perasaan yang berhubungan dengan kebaikan. Sedangakan rasa religus adalah perasaan yang berkenaan dengan Tuhan. seorang anak sudah harus ditanamkan nilai-nilai etis sejak masih kecil begitupula dengan rasa religious. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak memiliki pondasi yang kuat saat beranjak dewasa dan mampu diterima oleh masyarakat social. Sastra Anak memiliki nilai etis dan religious di dalamnya. misalnya dengan membacakan tokoh-tokoh dalam kitab suci agamanya.


Sabtu, 26 Mei 2018

Genre Sastra Anak

Genre  Sastra Anak
Genre dalam KBBI artinya jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; sedanga. Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum (Lukens, 1999:13). Sastra Anak ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Namun elemen-elemen, teknik penyampaian, isi, dll harus diperhatikan. Seiring dengan banyaknya jenis Sastra Anak, maka Sastra Anak dibagi kedalam kelompok atau disebut Genre. Aspek pengelompokan Sastra Anak, dapat berdasarkan isi, style, atau bentuk, dll.
Ada 6 Genre dalam Sastra Anak. Kiranya kita dapat memahami masing-masing Genre ini, untuk memudahkan kita dalam mengkategorikan Sastra Anak, dan memberi kemudahan dalam mencari karya Sastra Anak yang sesuai untuk Anak yang akan menikmati karya sastra tersebut.
1.   Realisme
Realisme- Real dapat diartikan sebagai sesuatu yang nyata, dikisahkan berdasarkan kejadian nyata atau bisa saja tidak benar-benar terjadi tetapi masih dikatakan real karena merupakan rangkaian peristiwa yang ada dalam kehidupan manusia. diceritakan secara logis atau masuk akal. Alur cerita, konflik dan penyelesaiannya juga harus diceritakan secara lugas, logis, dan masuk akal.  Karya sastra realism dikategorikan ke dalam 5 kelompok yakni;
                       a.  Cerita Realisme
Cerita Realisme berarti mengisahkan tokoh dalam hal ini protagonis yang berusaha menyelesaikan konflik yang terjadi dalam alur cerita. Antara tokoh, alur dan konflik harus saling berkaitan. Permasalahan dalam alur cerita dapat berupa persoalan pribadi, persoalan antar individu, dan persoalan social. Untuk cerita anak, buatlah cerita realism yang sederhana namun tetap mempertahankan kelogisan cerita. Penulis harus mampu mempengaruhi anak terhadap penyelesaian yang berada di luar perkiraannya. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan  nilai moral, maupun social pada anak

                                  b   Realisme Binatang
Perlu diperhatikan realisme binatang berbeda dengan fable atau cerita tentang dunia hewan yang bersifat fiksi. Realisme Binatang disini menggambarkan binatang dalam artian sesungguhnya tanpa adanya unsur fiksi yang menggambarkan hewan dapat berbicara layaknya manusia. Realisme Binatang menceritakan tentang bentuk tubuh binatang itu sendiri, habitat, cara bertahan hidup, makanan, adaptasi, proses berkembang biak dan lain-lain. Untuk menarik perhatian anak terhadap Realisme Binatang, perlu penulisan cerita yang menarik namun tetap logis. Misalnya seekor singa yang menemukan cara bertahan hidup, atau kehidupan seekor singa di alam liar, dan sebagainya.

                                        c.  Realisme Historis
Adalah cerita tentang sejarah, yang berarti cerita yang terjadi di masa lampau yang kembali diceritakan. Meskipun penceritaan dilakukan pada masa kini, penggambaran cerita seperti tokoh, alur, suasana, konflik haruslah sesuai dengan yang terjadi di masa lampau


          d.  Realisme Olahraga
Adalah cerita yang berkaitan dengan dunia olehraga seperti sepakbola, badminton, basket, renang, dll. Hal-hal yang diceritakan dapat berupa tokoh seperti David Backham tokoh dalam dunia sepakbola, Michael Jordan tokoh dalam dunia basket, dll. Dapat juga cerita tentang bagaimana cara melakukan olahraga tersebut dan manfaat olahraga tersebut.

2. Fiksi Formula
Fiksi Formula adalah jenis karya sastra yang memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan karya-karya lain. Fiksi Formula dalam pengembangannya lebih dibatasi. Ada 3 jenis karya Fiksi Formula;
a.      Cerita Misterius dan Detektif
Cerita Misterius menuliskan cerita yang memancing rasa keingintahuan pembaca, dan membuat pembaca menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Sedangkan Detektif adalah cerita mengenai penelitian yang dilakukan oleh seorang tokoh untu memata-matai suatu hal.

b.      Cerita Romantis
Cerita Romantis erat kaitannya dengan romansa antara laki-laki dan perempuan.

c.       Novel Serial
Novel Serial adalah jenis novel dengan edisi terpisan namun masih dalam koridor satu kesatuan.  Untuk Novel Serial anak-anak, usahakan alur atau tokoh tidak mengalami perubahan yang berarti. Hal ini dimaksudkan supaya anak-anak lebih mudah memahami dan menikmati alur cerita.

3.  Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai the willing suspension of disbelief (Coleridge, via Lukens, 1999:20). Fantasi berupa cerita di samping dunia realitas. Artinya ada penyimpangan yang sulit diterima oleh logika. Namun karena penyajian yang unik cerita fantasi kemudian dapat diterima. Fantasi dibedakan dalam 3 kategori:
a.      Cerita Fantasi
Cerita Fantasi menceritakan tema, kisah, alur konflik bahkan tokoh yang berada diluar nalar manusia pada umumnya. Misalnya cerita Tinkerbell adalah cerita mengenai dunia peri yang mana peri kecil ini berbentuk seperti manusia pada umumnya dan berbicara seperti manusia pada umumnya. Namun alur cerita dan konflik serta penyelesaiannya berada di luar realitas.

b.      Fantasi Tinggi
Cerita Fantasi Tinggi diawali dengan focus konflik antara yang baik dan yang jahat. Pembaca dibuat yakin terlebih dahulu terhadap alur cerita yang duluar realitas manusia. contoh: film The Lord Of the Ring.

c.       Fiksi Sain
Menurut Robert Heinlein fiksi sains adalah fiksi spekulatif dimana pengarang mengambil postulat dari dunia nyata sebagaimana yang kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum alam (via Lukens, 1999:23). Fiksi sains biasanya menceritakan keadaan masa depan. Seperti contoh robot yang mengasai bumi.

4.  Sastra Tradisional
Sastra Tradisional adalah sastra yang bersifat turun-temurun, tidak diketahui siapa penciptanya dan bersifat universal. Karena sifatnya yang turun-temurun dan sudah diceritakan dari mulut ke mulut, Sastra Tradisional dibukukan supaya tidak hilang keberadaannya. Sastra Tradisional dibagi menjadi 6 kategori;
a.      Fabel
Fable adalah cerita tentang dunia binatang. Dalam penceritaannya merupakan personifikasi dari manusia. dalam hal ini binatang yang diceritakan sebenarnya menggambarkan tingkah laku manusia. fabel dibuat dengan tujuan memberikan nilai moral pada pembaca dengan tetap mengembangkan imajinasinya. Contoh binatang yang sering dijadikan tokoh dalam fabel adalah, Kancil, Kera, Kura-kura, Tupai, dll.

b.      Dongeng Rakyat
Dongeng adalah salahsatu bentuk cerita tradisional yang biasanya dijadikan penghantar tidur oleh orangtua kepada anaknya. Selain sebagai penghantar tidur, dongeng juga dimaksudkan untuk mengajarkan ajaran moral kepada anak dengan jalan menceritakan dongeng. Dongeng biasanya menceritakan tokoh baik dan jahat yang pastinya akan dimenangkan oleh tokoh yang baik. Contoh: bawang merah dan bawang putih.

c.       Mitos
Mitos adalah cerita yang belum diyakini kebenarannya. Mitos biasanya cerita mengenai hal-hal yang gaib, pendewaan, atau asal-usul terjadinya sesuatu. Meskipun belum diketahui kebenarannya, masyarakat masih menerima dan beberapa meyakininya. Contoh : mitos tentang Nyi Roro Kidul.

d.      Legenda
Legenda sebenarnya mirip-mirip dengan mitos. Bedanya jika mitos kerap berhubungan dengan hal-hal gaib, Legenda justru lebih kepada tokoh-tokoh sejarah. Meskipun kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan, namun masyarakat masih dapat menerimanya.

e.       Epos
Epos adalah cerita berbentuk syair atau puisi yang pengarangnya tidak jelas. Epos menceritakan tentang sosok kepahlawanan yang sifat-sifatnya diluar jangkauan manusia pada umumnya. Latar waktu dan tempat dalam cerita Epos juga tidak jelas dimana dan kapan.


5. Puisi
Puisi adalah rangkaian kata yang disusun dengan indah. Bentuknya singkat, jelas, dan padat namun tetap mewakilkan seluruh penceritaan. Puisi dapat berupa tembang seperti cublak-cublak suweng atau dapat berupa puisi naratif, yaitu puisi penceritaan mengenai suatu hal misalnya tentang pengorbanan ibu, persahabatan, indahnya alam, dll.

                6. Nonfiksi
Nonfiksi adalah cerita yang didasari data dan fakta atau hal yang benar-benar terjadi dan bukan khayalan. Dikategorikan menjadi 2 bagaian;
a.      Buku Informasi
Buku informasi adalah buku terkait hal-hal yang bersifat memberikan informasi mengenai konsep, hubungan sebab-akibat, fakta, dll. Contaoh ensiklopedi anak

b.      Biografi

Biografi adalah buku berisi riwayat hidup seseorang. tidak semua hal dapat ditulis dalam buku biografi. Ada batasan-batasan tertentu. Namun buku biografi dapat juga ditulis perjalanan hidup tokoh sepanjang hayat sampai buku itu ditulis. Untuk bacaan anak, biasanya buku biografi ini ditulis dan dibukukan dalam bentuk komik supaya membangun imajinasi anak.

Jumat, 18 Mei 2018

RESENSI BUKU KIAT MENJADI PENULIS KREATIF & PRODUKTIF


RESENSI BUKU KIAT MENJADI PENULIS KREATIF & PRODUKTIF


Judul Buku                  : Kiat Praktis Menjadi Penulis Kreatif                                                dan Produktif
Penulis                         : Heru Kurniawan
Penerbit                       : Checklist
Tahun Terbit                : 2018
Jumlah Halaman          : 212
Ukuran Buku               : 14 x 20,5 cm
Harga Buku                 : Rp.50.000,00-,

Menulis dewasa ini menjadi peluang yang menjanjikan. Selain sebagai hobi, menulis dapat menjadi lahan untuk mendapatkan pundi-pundi yang menguntungkan. Banyak orang menganggap menulis sebagai kegiatan yang sulit dilakukan, karena berkaitan dengan kreatifitas, imajinasi dan melibatkan ketekunan. Padahal kegiatan menulis sebenarnya bukan hal sulit ketika kitamau menekuni dan serius di dalamnya. Menulis bukan hanya menjadi keuntungan semata untuk kita, namun tulisan kita dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya. Buku “Kiat Praktis Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif “ patut diresensi karena buku ini menjawab semua kebutuhan masyarakat akan kegiatan menulis. Dimulai dari bagaimana menemukan ide kreatif, hingga membuat tulisan kita menjadi keuntungan.
            Sang penulis Heru Kurniawan lahir di Brebes, 22 Maret 1982. Telah menulis lebih dari 25 buku, mulai dari buku ilmiah, ilmiah populer, sampai buku bacaan dan aktivitas anak. Heru Kurniawan mendedikasikan buku Kiat Praktis Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif bagi siapapun yang ingin terjun ke dunia penulisan. Tujuannya, dengaan menguasai banyak keterampilan menulis, kita akan menjadi penulis yang lentur dan sukses. Dengan begitu karya kita akan banyak peluang untuk dipublikasikan di mana pun. Sehingga peluang mendapatkan eksistensi dan materinya pun terbuka luas.
   Isi buku Kiat Rraktis Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif, sudah terbilang lengkap. Penulis menjelaskan setiap tahapan secara rinci dari awal hingga akhir. Tahapan menulis pasti dimulai dari mencari ide kreatif atau gagasan tentang suatu masalah. Penulis menuliskan bahwa berpikir kreatif berarti jawaban yang keluar dari batasan, pengertian, jajahan, dan berbeda dari kebanyakan orang.
Jenis-jenis penulisan yang dapat dipelajari dari buku ini antara lain ; Menulis cerita anak, Menulis Pengalaman Parenting, Menulis Resensi, Menulis Dongeng, Menulis Puisi. Substansi isi buku yang terbilang cukup lengkap. Bahasa yang digunakan sangat komunikatif  praktis dan Ekspositif. Pembaca seolah-olah sedang bertemu langsung dengan penulis. Anda tidak dipusingkan dengan teori-teori yang amat banyak. Hanya beberapa teori yang disederhanakan dan dibuat dengan bahasa yang praktis dan mudah dipahami. Hal-hal penting dalam buku ini sudah ditandai sediri oleh sang penulis, dengan tanda merah muda.
Pada setiap akhir bab, penulis menyediakan space khusus untuk latiahan. Tidak hanya itu saja, kita dapat mengirimkan hasil tulisan kita ke email penulis atau di KMKO untuk mengonsultasikan hasil tulisan kita.
Kelebihan lainnya dari buku ini adalah, adanya rekomenasi penerbit-penerbit dan media massa berikut dengan kualifikasinya, tempat kita akan mempublikasikan tulisan kita. Seperti tertera pada halaman 67. Tidak hanya itu saja, penulis juga melengkapi data mengenai royalty yang kita terima apabila kita memasukkan tulisan kita ke salah satu penerbit.
Namun, ada sedikit kelemahan pada buku ini. Kelemahan buku ini terletak pada contoh yang tidak korelasi pada halaman 33. Dimana kasusnya adalah, ‘Andi kehilangan bukunya dan yakin diantara kedua temannya ada yang mengambil bukunya’. Penulis hanya memberikan pola penyelesaian masalah, tanpa memberikan contoh nyata kisah pemecahan masalahnya. Kemudian penulis menuliskan contoh tentang Budi yang somboh, padahal awalnya penulis sedang membicarakan pemecahan masalah ‘Buku Andi yang hilang’.
Keseluruhan isi buku ini sangat baik dan bagus untuk dibaca dan langsung dipraktikkan bagi Anda yang ingin dapat menulis dengan kreatif dan produktif. Terutama bagi anda yang tidak menyukai bahasa yang terlalu kaku dan materi-materi yang memusingkan, buku ini sangat cocok bagi Anda. Anda seakan terlibat langsung dengan Penulis dan seakan-akan sedang berkonsultasi langsung dengan penulis. Ayo segera miliki buku ini dan segera menjadi penulis hebat!!!!









Selasa, 27 Februari 2018

DEAR CHRISTIAN LUCAS...

Dear Christian Lucas...

Sudah berapa lama setelah kamu kelas 3 SMA aku begitu mengagumi dan mengharapkanmu? sudah terhitung hampir 4 tahun rasanya. kamu tau? rasa mengingini dan mengharapkanmu masih terasa kuat dan menggebu di dalam hati ini. Naif rasanya jika aku berkata aku mencintaimu, tapi tidak pernah bertemu dan tidak pernah saling mengenal. Aku hanya melihatmu, namun kamu tidak. Aku menghetahui namamu, namun kamu tidak. Aku tau kamu kuliah dan jurusan apa, tapi kamu tidak. Kita tidak sedekat itu untuk aku menyimpulkan perasaan ini menjadi cinta. Namun hal itulah yang ku cari hingga saat ini Lucas. Berusaha menemukan arti rasa yang begitu menginginkanmu, dan berharap mencintaimu bukanlah hal mudah bagiku.

Lucas, bagaimana hidupmu selama 4 tahun ini? bahagiakah kamu bersama dia? bersama seorang wanita cantik nan mungil yang senantiasa mendampingimu dengan segala pesona dan talentanya. Aku berharap kamu menjadi pribadi yang lebih baik saat bersamanya. Kamu menjadi laki-laki yang beruntung Lucas, karena namamu selalu kuselipkan dalam doaku setiap malanya, namamu selalu terselip disetiap ucapan syukur yang kuucapkan dalam hati. Kamu mungkin tidak akan pernah tau, tetapi aku percaya bahwa kekuatan doa dan harapan tidak akan pernah berubah. Selalu akan memperbaharui setiap hati yang memanjatkan maupun yang dipanjatkan. percayalah Lucas, yang kuharapkan adalah kamu selalu baik-baik saja dengan wanita baik yang kamu pilih. Untuk mengenalku? mungkin aku ucapkan dalam doaku, namun aku tau benar, terkadang tau diri dan realistis juga penting dalam mengharapkan sesuatu. Memang tak ada yang mustahil, tetapi biarlah semesta dengan rencananya sendiri yang menuntunmu mengenal dan mengetahui ada seorang gadis yang diam-diam mendoakanmu disini.

Lucas, bagaimana kuliahmu? apakah dia selalu menyemangatimu saat materi kedokteran itu terasa berat dan menyesakkan? apakah dia menjadi salah satu alasan kamu giat belajar dan kuliah? jika benar maka dia adalah orang yang sangat beruntung berada di sisimu. Ahhh rasanya sunggh iri. tapi tidak, tidak akan pernah aku menjadi gadis penghancur hubungan orang. Ohhh ayolah untuk sekedar melihat fotomu atau snepgram mu di Instagram saja rasanya ketar-ketir, bagaimana caranya aku merusak semua itu? percayalah aku se-realistis itu dalam menghadapi perasaanku sendiri.

Jika nanti aku memiliki tambatan hati, aku akan menceritakanmu pada laki-laki yang menjadi kekasihku kelak. Bukan untuk membuatnya cemburu atau merasa kecil. aku ingin menunjukkan kalau aku pernah se-serius itu untuk lelaki yang bahkan mengenalkupun saja tidak. Aku ingin menunjukkan pada kekasihku kelak, kalau aku akan mencintainya lebih dari aku pernah mengharapkanmu Lucas.

Jika dimasa  depan ada kesempatan kita saling mengenal, aku hanya ingin kau tau satu hal. mengenalmu adalah hal terbaik dalam pencapaian doa dan harapanku kepada Tuhan. kamu yang rasanya mustahil menjadi kenyataan. Ingat hanya mengenal. Jika menjadi kekasih? siapa tau? kita tidak akan pernah tau cara Semesta membolak-balikkan hati setiap manusia.

Jaga kesehatan selalu ya Lucas, jangan terlalu keras terhadap dirimu, jika kulihmu terasa berat, istirahatlah. Jika sakit jangan lupa minum obat, datang ke dokter. Jangan lupa untuk selalu membahagiakan dia yang kamu pilih sebagai kekasihmu. Kelak, jika kamu menjadi Dokter, aku akan mengingat, jika aku pernah mengharapkan dokter ini selama hampir 4 tahun. Semoga Tuhan selalu menjaga dan menyertaimu dimanapun kamu berada.

Love,

Rina Tumiar

Senin, 26 Februari 2018

Paris

                     
                                                       (sumber gambar : Unik SegiEmpat)


               I'm deeply in Love with Paris. especially Eifffel. Oh My God!!!! oke, jadi gua sedikit banyak akan menceritakan kenapa gua bisa tertarik sama Paris dan Eiffelnya. mungkin hampir semua orang bakalan setuju sama gua kalo Paris tuh indah dan romantis banget. Itulah salah satu alasan kenapa gua begitu mencintai negara yang dijuluki kota romantis itu. awalnya sih gua mulai tertarik sama Paris, pas gua SD. Waktu itu ada Film Eiffel I'm in Love yang diperankan oleh Shandy Aulia dan Samuel Rizal. dari situlah muncul ketertarikan gua sama negara dengan ikon Eiffel tersebut.

                  Someday kalo dikasih kesempatan sama Tuhan, negara yang bakalan gua kunjungin untuk pertamakalinya adalah Paris. Dan pastinya tempat pertama yang bakalan gua kunjungin pastilah menara Eiffel. hmmmm gua udah membayangkan banget sih kalo gua ke Paris, apa aja yang bakalan gua lakuin. 

              Pertama, tempat yang wajib, kudu, mesti dan harus banget gua kunjungin adalah menara Eiffel. dan so pasti gua bakalan siapin kamera untuk foto sebanyak-banyaknya, dan gak lupa juga mengabadikan momen dengan video. karena pasti bakalan kangen banget sama suasana Paris, ketikan gua balik ke Indonesia. sukur-sukur pas gue ke Paris nanti, udah ada pacar. yaaa kalopun gak ada juga gapapa, ngajak keluarga juga seru ko! romantis kan gak melulu harus sama pacar. Gua juga harus naik ke menara Eifellnya, sampe yang paling atas. Gua bisa bayangin banget, suasananya ; malem-malem, barengan pacar, minum kopi panas, di atas menara Eiffel, gandengan tangan, terus suasanyanya lagi dingin. oh my goodness!!!! gua gak tau lagi kenikmatan hakiki manalagi yang bisa menandinginya. STOP!!!!

             Kedua, tempat yang bakalan gua kunjungin adalah Gereja Katedral Notre Dame Paris. Gereja ini agaknya menjadi salahsatu desteni wisata yang wajib di kunjungi kalo ke Paris. selain indah dan megah kalo dari luar, katanya arsitektur gerejanya sangat indah. wahhh jadi pengen liat-liat keunikan seni gereja ini, sekaligus naik ke lantai atas gerejanya, kita bisa liat pemandangan kota Paris yang indah. kalo bareng pacar, bisa sekalian doa bareng biar jodoh. iyaaaaalohhhhhh

               Ketiga, tempat yang bakalan gua kunjungin kalo ke Paris adalah sungai Seine. Gua membayangkan gua akan ada di dalam kapal pesiar bareng sama pacar gua. apalagi kalo malem-malem uhhh suasananya makin romantis banget tuh. 

              terimakasih film Eiffel I'm in Love, sudah membuat gua mencintai Eiffel sampe rasanya udah Addicted sama Eiffel. oh iya mulai dari gua tau tentang Eiffel, gua mulai menulis cerpen abal-abal gua dengan latar Paris. you know what? cerpen pertama gua mendapat peringkat pertama waktu lomba bulan bahasa meulis cerpen. akhirnya, kecintaaan gua sama Paris makin menjadi-jadi. eyaaaak nanti gagal move on brabe. bodo ah. 

               oh iya, gua juga punya harapan tentang masa depan gua yang berhubungan sama Paris. plisss jangan ada yang ketawa. Jadi, someday gua akan menikah. Gua berharap pacar gua nanti bisa memnehi harapan gua dengan melamar gua di depan menara Eiffel. OMG!!! klao sampe itu jadi kenyataan, gua gak tau lagi deh harus berterimakasih banget sama Tuhan dan pacar gua ini. elahhhh hidup gua emang gak pernah realistis. yaudahlah sukur-sukur jadi kenyataan, kalo kaga yaudah.

Buruk

14 Februari 2018 yang lalu, merupkan tanggal yang paling gak bisa gua lupain dalam sejarah hidup gua. Bukan karena Valentine. Demi apapun, Valentine gak pernah jadi hari spesial buat gua. Jadi, tanggal 14 Februari 2018 yang lalu, gue dapet kejadian yang mengubah pikiran gua sekaligus haluan hidup gua.
Jadi kejadian ini bermula ketika tangl 13 Februari 2018 gua ngasih tau mama gua but pembayaran uang kuliah. Demi apapun gua niatan cuman ingetin doang, kalo deadlinenya sampe tanggal 16 Februari 2018. Gua gak ada niatan buat nge-push mama gua buat bayar uang kuliah gua tepat waktu. Gua juga nyelipin kata-kata “kalo gak bisa bayar tepat waktu gapapa ma, biar dicatet aja namanya”. But I know whatmy mama think. Besoknya mama minta gua buat bayar uang kuliah ke kampus bareng sama gua.
Sebenernya, waktu mama ngambil duit di ATM buat bayar uang kuliah gua, mama gua cerita sama sodara gua yang lagi bertamu ke rumah. Mama gua cerita kalo perekonomian keluarga gua lagi bener-bener anjlok. Mama stopin asuransinya yang udah berjalan setengah jalan. Pembanguan rumah gua bagian belakang juga diberentiin, akibat ekonomi lagi bener-bener seret. Apalagi gua hari itu bayar uang kuliah. Semua cerita mama ke sodara, gua dengerin. Gua itu tipe orang yang bener-bener pemikir. Gak!gua gak pinter pelajaran. Gua emang orangnya tuh serba dipikirin tapi karna kebanyakan mikir itulah yang bikin gua jadi gampang stress.
Singkat cerita pas tanggal 14 Februari 2018, selepas gua dan mama bayar uang kuliah ke kampus, mama seperti biasanya kerja di lapo. Gua balik ke rumah. Di rumah gua mikirin semuanya. Sampe masalah yang seharusnya gak gua pikirin, jadi ikutan gua pikirin. Gua sampe nangis kalo udah mikir panjang dan ujung-ujungnya sters dan gak bisa kendaliin emosi. Akhirnya ujung dari pemikiran gua adalah, gua memutuskan untuk “stop kuliah” really guys its not easy choice for me. Tapi gimana lagi. Uang kuliah gua per semester 4jt. Dengan keadaan ekonomi gua yang kaya gini? Rasanya mustahil. Setelah gua dapet pemikiran kaya gitu, gua langsung ketik sms ke mama. Kenapa gua sms. Karena gua bukan tipikal yang kalo ngomong sama mama biasa-biasa aja. Gua kalo ngomong serius sama mama, gak pernah gak nangis, pasti selalu nangis. Jadi gua mending ketik aja apa yang mau gua sampein. Kurang lebis sms gua ke mama kaya gini “ma, Rina malu mau ngomong ini sama mama. Rina liat keadaan ekomomi keluarga kita, makin lama-makin merosot. Rina kepikiran buat kerja dulu aja. Gimana ma? Kalo mama setuju biar Rina cari kerja aja.” Gua kirimlah sms itu dengan perasaan ketar-ketir. Pas udah ke kirim, gua nunggu balesan dari mama. 15 menit, setengah jam, sejam, ko belom ada balesan yah? Biasanya mama selalu bales sms gua. Eh tiba-tiba hp gua bunyi. Pamggilan dari mama. Gua udah ketar-ketir banget ngangkatnya. Saat gua spot jantung, ternyata mama di telpon, cuman mau ingetin gua kalo harga obat “pondstan” satunya 2.500. ohh maaan, mama baca sms gua gak sihhh???
Malam harinya pas mama pulang dari lapo, gua nanya ke mama udah baca sms gua apa belom, dan ternyata sms gua gak nyampe. Pantesan. Gua tunjukinlah sms gua ke mama. Gua liat reaksi mama gimana. Mama nanya maksud gua apa. Gua jelasin lagi. Sebenernya gua bukan bener-bener berhenti kuliah. Gua niatan mau pindah ke tempat kuliah yang biayanya terjangkau dengan uang penghasilan gua, kalo gua sambil kerja. Kebetulan gua punya beberapa temen yang kuliah di tempat yang gua maksud. Karena gua tipikal yang langsung gerek, gua udah nanya-nanya dan cari tau lewat website. Gua selalu serius dengan yang ada dipikiran gua. Jujur, ambil keputusan kaya gini tuh berat banget. Tekanannya banyak. Gua kalo kaga kuat iman mah, gak tau lagi jadi apa. Puji Tuhan gua masih rasional, meskipun sedikit sters. Coba jadi gua, anak pertama, adek gua yang pertama bentar lagi masuk SMA. Adek gua yang ke dua mau masuk TK. Demi apapun gua si kaka-an, gak mau adek-adek gua terbengkalai cuman karna kuliahin gua doang. Holly shit! Kaka macam apa gua? Kurang lebih, gua ngutarain kaya gitu ke mama. Dan jawaban mama bikin gua tambah tertekan dan stress. Jawabannya adalah “nanti ajalah dipikrin lagi, kalo udah mentok”.
Malam harinya, gua nangis di kamar. Hari itu menjadi hari gua paling down. Sebenernya factor gua mau berhenti kuliah di tempat gua sekarang, bukan cuman karena alas an ekonomi. But for sure, alas an ekonomi, jadi alas an utama gua. Alas an pengikutnya adalah, satu semester gua lewatin, rasanya gua gak bisa nemuin makna kuliah itu apa. Rasanya kaya masih di SMA. Yang gua lakuin di kampus cuman kuliah-pulang, kuliah-pulang. Gua tau ko masalahnya bukan di siapapun, tapi di diri gua sendiri. In fact, gua masih belum terima kenyataan gua kuliah disitu bisa dibilang gua nyesel. Gua betanya-tanya kenapa hidup gua penuh dengan penyesalan. Pas SMA, gua harus ngabisin 3 tahun dengan berkubang dalam jurusan yang sama sekali bukan passion gua. Sekarang? Ok! Mata kuliahnya gua fine-fine aja. But, gua sama sekali gak bahagia. Sama sekali. Gimana caranya gua bisa terima semua? Gua boleh gak sih bersikap sedikit egois aja? But, I cant. Gua gak bisa egois, hidup gua udah terlalu hancur. Cukup hidup gua yang hancur, tapi dengan menjadikan mama dan adek-adek gua korban ke-egoisan ggua. Sorry gua gak sekuat itu ngelakuinnya. Lagi dan lagi, gua harus neken perasaan gua sendiiri.kurang lebih itu yang gua pikirin semalem suntuk sambil nangis-nangis. Temen gua nge-WA gua, dan bilang kalo dunia tuh gak cuman berputar pada isi kepala gua doang. Katanya gua terlalu memikirkan semuanya. Let it flow aja. Gua maunya kaya gitu. Tapi perasaan ini bener-bener bikin gua haru berpikir harus kaya giamana.
Kalo dikasih satu permohonan sama Tuhan, gua cuman minta satu “tolong buat keluarga gua sejahtera” gua mungkin bisa nahan 3 tahun lagi, hidup dalam penyesalan. Tapi liat keluarga gua susah? Itu bikin gua gak bisa ngapa-ngapain.
Dear me,
Rina, kamu sedah melakukannya dengan benar. Ayo semangat lagi! Perjalanan ini masih sungguh panjang. Kamu adalah wanita kuat dengan pemikiran hebat dan cemerlang. Kamu harus bersyukur diberikan otak seperti itu oleh Tuhan. gunakan lah untuk berpikir hal-hal positif. Hal-hal negative hanya akan merusak pemikiranmu. Tuhan sudah sediakan yang terbaik.

Love me. 

Selasa, 13 Februari 2018

Valentine

Happy Valentine buat semua yang merayakan. Gak kerasa 19 tahub gua hidup dan melewati setiap tgl 14 Februari, dengan cuman mengatakan "Selamat Hari Valentine yah" tanpa pernah diucapin balik, or dikasih coklat kaya orang kebanyakan. Seriouslu. 19 tahun gua hidup, selama itu pula Valentine gua lewatin tanpa pernah dikasih coklat. Kalo denger temen-temen gua cerita tentang pengalaman Valentine mereka, gua rasanya sangat iri. Mereka gak ada pacar padahal, sama kaya gua. Tapi mereka bisa dapetin coklat bahkan bunga dari siapa tau. Bukannya gua berharap dapetin bunga dari someone, tapi dari temen-temen or anyone dah. Biar keliatan Valentine gua tuh berkesan dikit, dan punya cerita yang bisa dibagi ke temen-temen kalo ditanya "how your Valentine".

Tapi semua pemikiran itu, cuman bertahan sampe gua SMA ko. Semakin hari gua menyadari kalo Valentine mungkin identik dengan coklat dan bunga sebagai lambang kasih sayang. Bisa dari pacar, gebetan, crush, temen, sahabat, kaka, adek, orang tua, atau siapapun. Tapi yang jadi masalah adalah, ketika lo gak menghargai diri lo sendiri, dengan meratapi nasib yang gak dikasih-kasih coklat dan bunga dari siapapun
 Itulah fakta yang terjadi pada gue selama gua belum sadar. Valentine yang harusnya jadi peringatan hari kasih sayang, justru berubah jadi peringatan hari termiris buat hidup gua. Tapi semenjak gua sadar, dan memikirkan hal ini berkali-kali, gua menemukan bahwa gua gak butuh seseorang buat ngasih gua coklat atau bunga. I think im not really need it. Kebanyak hari Valentine menjadi ajang ngumpulin coklat dan bunga sebanyak-banyaknya. For what? Buat buktiin lo banyak yang sayang? Mungkin jumlah coklat dan bunga itu nunjukin seberapa banyak yang sayang sama lo. But, di hari Valentine lo cuman menerima kasih sayang? Tanpa menyebar kasih sayang? Lo cuman pamer kasih sayang? Tanpa nunjukin kasih sayang? Itulah yang gua pelajari dari keterpurukan gua. Valentine bukan cuman soal coklat dan bunga. Gua gak bilang itu salah ya. Gak munafik lah gua juga mau dikasih coklat atau bunga. But, hal itu bukan lagi menjadi fokus utama peringatan Valentine buat gue. Tapi menebar kasih sayang ke orang-orang sekeliling kita. Sebenernya menebar kasih sayang gak harus tanggal 14 Februari. Semua hari, harus menjadi hari kita untuk menebar kasih sayang. But maybe tanggal 14 Februari ini, menjadi the day nya bagi hari kasih sayang.

Sekian sharing gue tentang Valentine.
Mari menebar kasih sayang untuk sesama

Happy Valentine everyone

Rina Tumiar

Selasa, 02 Januari 2018

Uforia Mahasiswa Dalam Menyambut Direktur Baru PoliMedia

Nama : Rina Tumiar
Kelas : Penerbitan 1A
Mata Kuliah : Penulisan
Dosen : Pak Nova Darmanto, S.sos.
Tema : Pergantian Direktur Baru
Topik : Uforia Mahasiswa
Uforia Mahasiswa Dalam Menyambut Direktur Baru PoliMedia
Pergantian direktur baru untuk Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, sudah sontak disiarkan mulai bulan Oktober. Poster-poster dan banner sudah dipajang di sepanjang jalan kampus PoliMedia. Hal ini disiarkan guna membangkitkan uforia mahasiswa dan warga kampus untuk turut serta mengawasi jalannya masa pemilihan direktur baru pada saat itu.
Namun sepertinya ajang pemilihan direktur ini tampak tidak terlalu diminati mahasiswa. Terbukti dari minimnya desas-desus mengenai calon-calon direktur dan pro kontra mengenai calon direktur. Seharusnya ajang demokrasi di wilayah kampus ini mampu membuat seluruh mahasiswa ikut terlibat aktif dan menjadi antusias terhadap pemilihan direktur ini. Pada saat diadakannya siding terbuka mengenai visi-misi calon direktur, terlihat antusiasme mahasiswa tidak seperti yang diharapkan. Hanya sebagian kecil dari ribuan mahasiswa PoliMedia.
Peran Ormawa dalam mingkatkan uforia mahasiswa juga sangat diperlukan dalam hal ini. Pasalnya, ormawa merupakan perpanjangan tangan mahasiswa kepada manajemen tingkatan atas di PoliMedia. Sudah semestinya, ormawa gencar dalam melakukan sosialisasi tentang calon-calon direktur dan memberikan sosialisasi mengapa mahasiswa tidak diikutsertakan dalam pemilihan direktur. Hal ini perlu dilakukan supaya uforia mahasiswa tidak menurun. Pasalnya, akan terjadi kejanggalan dan penurunan antusiasme apabila keterlibatan mahasiswa tidak diperhitungkan.
Jangan sampai, isu pemilihan direktur ini hanya dijadikan sebagai kajian internal organisasi saja, yang tidak akan berarti apa-apa bila tidak diforumkan dengan mahasiswa. Jika itu terjadi, maka yang memiliki kepekaan terhadap isu kampus hanya orang-orang itu saja, parahnya lagi, bila hanya dikaji oleh anggota ormawa dalam divisi yang terkait dengan urusan kampus. Akhirnya, kehidupan berorganisasi dan berdemokrasi di kampus kreatif ini tak kunjung menunjukkan hasil yang progresif,  terus saja menjadi kampus sepi, yang ramai hanya bila ada acara-acara musik.
Dalam masa penyampaian Visi-Misi oleh para calon direktur, maka brosur-brosur bergambar ke-3 calon direktur sontak ditempeli di dinding-dinding di semua lantai gedung E PoliMedia. Mengingat sepinya peminat pesta demokrasi kampus ini, mungkin penempelan brosur tersebut mampu meningkatkan keingintahuan tentang calon direktur baru PoliMedia. Namun siapa sangka, bukannya terlihat antusiasme namun ada brosusr di lantai dasar, yang sudah dicorat-coret oleh mahasiswa. Mahasiswa mengomentari desain brosur yang bergambar ke-3 calon direktur beberapa tulisan menyebutkan bahwa desain seperti itu, tidak layak digunakan, padahal ini adalah kampus kreatif. Jadi mungkin mahasiswa tersebut mengomentari, bagaimana antusiasme atau uforia mahasiswa dapat terjadi, jika keterlibatan mahasiswa secara aktif dibatasi, sehingga hal-hal kecil seperti desai brosur mampu menjadi kontra yang cukup hangat pada saat itu.
Lalu apakah keterlibatan mahasiswa dibutuhkan dalam pemilihan direktur baru ini? Pasalnya akan terlihat seperti “buang-buang waktu” apabila mahasiswa hanya menjadi penonton tanpa mampu menjadi penggerak. Hal ini menjadi salah satu penyebab uforia mahasiswa tidak terlalu besar. Akan sangat memicu uforia mahasiswa, apabila peningkatan sosialisasi yang bersifat wajib mengenai calon direktur dan mahasiswa turut dalam pemungutan suara. Seperti yang dipaparkan jika pemilihan direktur sifatnya tertutup.
Dalam pemilihan direktur baru PoliMedia ini, terdapat beberapa hak pemilihan suara dari tiap-tiap pihak Kementerian Ristek dan PendidikanTinggi mempunyai 9 suara, atau 35 % dari total suara, dan sisanya 65% hak suara dimiliki oleh senat. Hal itu sesuai dengan peraturan Senat Politeknik Negeri Media Kreatif No 1234/PL.27.17/Senat/2017 pasal 14 ayat 5 tentang Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Periode 2017-2021. Mahasiswa atau perwakialan mahasiswa di ormawa tidak mendapatkan hak suara. Lantas apakah alasannya? Bukankah seharusnya pesta demokrasi kampus ini dinikmati oleh seluruh elemen kampus? Misalnya saja pemilihan gubernur atau presiden. Seluruh rakyat Indonesia turut serta dalam pemilihan. Oleh sebab itu, uforia dan antusiasme sangatlah beragam mulai dari pro dan kontra. Berbeda dengan halnya pemilihan direktur ini. Nampaknya semua berjalan seperti biasanya. Seperti tidak ada yang spesial. Padahal ajang pemilihan direktur ini, dapat meningkatkan antusiasme dan uforia mahasiswa dalam mewujudkan salah satu nilai pancasila, yaitu sila ke-5 “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Rupanya pemilihan direktur baru PoliMedia yang dilaksanakan pada 22 Desember 2017 yang lalu, berjalan dengan baik dengan terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M. M., dengan perolehan 15 suara. 9 suara untuk Dr. Muhammad Nurwahidin, M. Ag., M.Si., serta 2 suara untuk Sarmada, S.Sos., M.Si. Dengan terpilihnya pak Dr. Purnomo Ananto, M.M., diharapkan mampu menjalankan segala Visi-Misi selama periode kerja 2017-2021 dengan amanah, sehingga membawa PoliMedia kearah yang lebih baik.  Pak Purnomo Ananto, M. M., adalah dosen PPKn dari prodi Penerbitan. Denagn demikian, tak ayal memberi kebanggaan tersendiri bagai mahasiswa prodi penerbitan, dapat melihat dosen di prodinya naik sebagai direktur. Mahasiswa prodi penerbitan yang diajar oleh Pak Purnomo banyak mendukung, bukan karena berasal dari prodinya namun beliau adalah calon yang diusung oleh banyak dosen bahkan dari psdd Medan dan Makasar untuk maju menjadi direktur. Hal ini membuktikan bahwa, beliau layak untuk memimpin PoliMedia.
Lantas dengan terpilihnya gubernur baru PoliMedia, bagaimana uforia mahasiswa dalam menanggapi hal ini? Lagi-lagi seperti hari-hari biasanya, tidak ada yang spesial. Hanya mungkin pemberitahuan tentang hasil pemungutan suara, yang di bagikan di grup masing-masing prodi. Hal itu pun belum cukup membangkitkan uforia mahasiswa dalam menyambut direktur baru PoliMedia. Karena peristiwa pergantian direktur merupakan peristiwa penting di PoliMeida, seharusnya hasil dari pemungutan suara tersebut dumumkan juga kepada mahasiswa dalam bentuk poster atau pamphlet seperti poster pemilihan 3 calon direktur. Hal ini dimaksudan supaya mahasiswa update terhadap situasi PoliMedia terbaru. Bukankah akan sangat memalukan apabila ada mahasiswa yang tidak tau siapa direktur baru dkampusnya? Terlepas dari kesalahan siapa. Namun masing-masing pihak dalam hal ini, diri sendiri, petinggi kampus, dan ormawa, harus meningkatkan informasi ter-update mengenai kampus, dalam hal ini pemilihan direktur baru PoliMedia.
Apa harapan mahasiswa terhadap terpilihnya direktur baru PoliMedia bapak Dr. Purnomo Ananto, M. M.,? hal ini menjadi pertanyyan yang cukup menarik. Karena apa? Karena kita akan mengupas bagaimana seorang calon direktur mengetahui hal-hal yang menjadi aspirasi mahasiswa untuk kampusnya, jika bukan langsung dari mahasiswa? Hal ini menjadi penting, karena keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan tidak ada. Sosialisasi visi-misi calon direktur juga hanya diadakan satu kali. Lantas bagaimana mahasiswa akan menyampaikan aspirasinya? Hal ini berujung pada ketidaktahuaan mahasiswa terhadap “harapan apa” untuk PoliMedia dengan pemimpin baru. Namun jika ditanya sekalipun,pasti jawaban paling sering muncul adalah “semoga PoliMedia dapat lebih baik lagi kedepannya”. Inilah hal yang abstrak. Lebih baik dalam hal apa? Minimnya pengetahuan tentang calon direktur inilah yang menjadi penyebabnya.
Selamat kepada bapak  Dr. Purnomo Ananto, M. M., atas terpilihnya sebagai direktur baru PoliMedia. Semoga dapat amanah terhadap Visi-Misinya. Semoga dalam masa jabatan periode 2017-2021, PoliMedia bisa mengalami perubahan kea rah yang lebih baik. Kiranya bapak juga tidak letih dan jemu dalam mendengarkan aspirasi mahasiswa demi tercipanya lingkungan PoliMedia yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.      https://elshinta.com/news/131151/.../direktur-baru-politeknik-negeri-media-kreatif

TUJUAN PENULIS:
Memenuhi tugas sebelum UAS, dan supaya tulisan ini dapat menginspirasi pembaca

TUJUAN PENULISAN :
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai uforia mahasiswa pada pemilihan calon direktur baru PoliMedia, serta memberikan saran dan masukan untuk tata cara pemilihan yang lebih baik dikemudian hari.