Adik pertama saya ini,
bernama lengkap Dwi Apriyanti Pasaribu. Lahir pada 24 April 2003 di tempat yang
sama dengan saya yakni, Puskesmas Jl. Raya Bogor Km. 33 pada pukul 14.00 WIB
dengan proses melahirkan normal, sehat, dan selamat, dengan berat 3,6 Kg dan
panjangb 50 Cm. Pada waktu Dwi dilahirkan, saya baru akan memasuki Sekolah
Dasar (SD). Pada saat ini adik saya Dwi sudah genap berumur 14 tahun. Dwi
dibabtis pada 28 Desember 2003 di Gereja HKBP Cimanggis
Pada umurnya yang ke empat tahun, Dwi pernah menjalani
opname di RS.Simpangan Depok dikarenakan hal yang yang tidak terduga. Awalnya
dia mengalami demam tinggi, namun sudah selang tiga hari, tidak mengalami
penurunan. Akhirnya, setelah di cek kembali dokter yang memeriksanya memutuskan
untuk melkukan opname. Setelah kira-kira dua hari opname, ternyata penyebab
dari demam tinggi yang berkepanjangan itu adalah, tumbuhnya gigi graham.
Sungguh hal tersebut menjadi kejadian unik dan lucu di keluarga kami pada saat
itu, karena ingin tumbuhnya gigi graham, sampai-sapai harus di opname. Namun
penanganan lebih cepat lebih baik.
Dwi bisa dibilang adik yang mengikuti jejak pendidikan
kakanya. Dimulai dari TK sampai sekarang dia duduk dibangku SMP. Dwi bersekolah
di Tk Tunas Bhakti, pada umurnya yang ke lima tahun pada tahun 2008. Dwi
termasuk anak yang aktif sewaktu Tk beberapa kali mendapat juara akademik
maupun non-akademik.peringkat 2 pada tahun ajaran pertama, dan peringkat 1 pada
tahun ajaran ke 2. Kemudian dia juga pernah mengikuti lomba menari pada Pesta Ria TK di Taman Mini Indonesia Indah
dan mendapat juara harapan 2.
Pada tahun 2009, Dwi memasuki jenjang Sekolah Dasar ( SD
) yaitu SDN Curug 4 sama seperti saya. Selama di SD Dwi memang tidak terlalu
menonjol, cenderung anak biasa-biasa saja. Dwi sangat suka menggambar, sejak
duduk di bangku SD dia mulai menunjukan keahliannya dibidang seni, khususnya
menggambar. Berbeda sekali dengan saya, saya lebih cenderung tidaak menyukai
pelajaran atau kegiatan gambar-menggambar. Saya sangat lemah dalam menggambar
baik simetris maupun asimetris. Pada tahun 2015, tibalah Dwi di penghujung masa
Sekolah Dasar dan mulai disibukkan dengan belajar intensif, les, tryout, ujian
praktek, dan ujian sekolah. Mamah selalu menetapkan target kepada anak-anaknya,
yakni harus berusaha supaya masuk sekolah negeri. Karena, selain meringankan
beban ekonomi keluarga, lulusan dari sekolah negeri pun akan diperhitungkan.
Jadilah saya dan Dwi terus berusaha supaya bisa masuk sekolah negeri. Hari
pengumuman kelulusan pun tiba, kami sekeluarga harap-harap cemas. Puji Tuhan
Dwi mendapat nem 25,25 dan memungkinkan dia untuk masuk sekolah negeri. Pada
pendaftaran online, Dwi memasukkan pilihan SMPN 7 Depok sebagai pilihan
pertama, SMPN 11 Depok sebagai pilihan ke dua, dan SMPN 15 Depok sebagai
pilihan ke tiga. Akhirnya Dwi diterima di pilihan ke tiga, yakni SMPN 15 Depok.
Lagi-lagi sekolah yang sama dengan saya. Sehingga setiap kali saya harus
menggantikan mamah saya untuk mengambil Rapor atau mengantar jemput Dwi,
pastilah hampir semua guru mengenali saya, dan sebagai rasa hormat saya selalu
bertegur sapa sekedar ramah tamah singkat dengan guru-guru di SMPN 15 Depok. Di
umurnya yang kini genap 14 tahun, Dwi semakin menunjukkan keahliannya dibidang
seni, namun agak sedikit berbeda kali ini, yaitu bidang tata busana atau
jahit-menjahit. Memang di SMPN 15 Depok ada mata pelajaran muatan lokal ( mulok
) yaitu tata boga dan tata busana. Saya memperhatikan dan sedikit membandingkan
Dwi dengan diri saya dimasa SMP. Dwi sangat telaten dan mahir dalam mencontoh
bergai macam pola tusuk hias dan tidak itu saja, Dwi pun mulai membuat desain
kartun menggunakan tusuk hias diatas kain. Sangat berbeda dengan saya, sewaktu
mendapatkan pelajaran Tata Busana, sebagain besar adalah hasil karya mamah
saya, dikarenakan saya tidak serius menekuni bidang tersebut.
Sekarang, Dwi duduk di kelas 3 SMP. Tidak terasa sebentar
lagi akan memasuki jenjang SMA. Semakin banyak perubahan yang diperlihatkan
oleh Dwi. Baik dari segi belajar, pola pikir, kegiatan dirumah maupun di masyarakat.
Sekarang Dwi sedang disibukkan dengan bimbingan belajar, mengingat sebentar
lagi akan melaksanakan Ujian Nasional ( UN ).
Saya sangat berharap Dwi dapat melakukan yang terbaik
sehingga hasilnya akan baik juga nantinya. Kami juga keluarga mendoakan Dwi
supaya Dwi dapat diterima di SMA Negeri. Supaya memudahkan juga nantinya
apabila melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar