Kamis, 28 Desember 2017

ADIK PERTAMA RINA

            

            Adik pertama saya ini, bernama lengkap Dwi Apriyanti Pasaribu. Lahir pada 24 April 2003 di tempat yang sama dengan saya yakni, Puskesmas Jl. Raya Bogor Km. 33 pada pukul 14.00 WIB dengan proses melahirkan normal, sehat, dan selamat, dengan berat 3,6 Kg dan panjangb 50 Cm. Pada waktu Dwi dilahirkan, saya baru akan memasuki Sekolah Dasar (SD). Pada saat ini adik saya Dwi sudah genap berumur 14 tahun. Dwi dibabtis pada 28 Desember 2003 di Gereja HKBP Cimanggis
            Pada umurnya yang ke empat tahun, Dwi pernah menjalani opname di RS.Simpangan Depok dikarenakan hal yang yang tidak terduga. Awalnya dia mengalami demam tinggi, namun sudah selang tiga hari, tidak mengalami penurunan. Akhirnya, setelah di cek kembali dokter yang memeriksanya memutuskan untuk melkukan opname. Setelah kira-kira dua hari opname, ternyata penyebab dari demam tinggi yang berkepanjangan itu adalah, tumbuhnya gigi graham. Sungguh hal tersebut menjadi kejadian unik dan lucu di keluarga kami pada saat itu, karena ingin tumbuhnya gigi graham, sampai-sapai harus di opname. Namun penanganan lebih cepat lebih baik.
            Dwi bisa dibilang adik yang mengikuti jejak pendidikan kakanya. Dimulai dari TK sampai sekarang dia duduk dibangku SMP. Dwi bersekolah di Tk Tunas Bhakti, pada umurnya yang ke lima tahun pada tahun 2008. Dwi termasuk anak yang aktif sewaktu Tk beberapa kali mendapat juara akademik maupun non-akademik.peringkat 2 pada tahun ajaran pertama, dan peringkat 1 pada tahun ajaran ke 2. Kemudian dia juga pernah mengikuti lomba menari pada  Pesta Ria TK di Taman Mini Indonesia Indah dan mendapat juara harapan 2.
            Pada tahun 2009, Dwi memasuki jenjang Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN Curug 4 sama seperti saya. Selama di SD Dwi memang tidak terlalu menonjol, cenderung anak biasa-biasa saja. Dwi sangat suka menggambar, sejak duduk di bangku SD dia mulai menunjukan keahliannya dibidang seni, khususnya menggambar. Berbeda sekali dengan saya, saya lebih cenderung tidaak menyukai pelajaran atau kegiatan gambar-menggambar. Saya sangat lemah dalam menggambar baik simetris maupun asimetris. Pada tahun 2015, tibalah Dwi di penghujung masa Sekolah Dasar dan mulai disibukkan dengan belajar intensif, les, tryout, ujian praktek, dan ujian sekolah. Mamah selalu menetapkan target kepada anak-anaknya, yakni harus berusaha supaya masuk sekolah negeri. Karena, selain meringankan beban ekonomi keluarga, lulusan dari sekolah negeri pun akan diperhitungkan. Jadilah saya dan Dwi terus berusaha supaya bisa masuk sekolah negeri. Hari pengumuman kelulusan pun tiba, kami sekeluarga harap-harap cemas. Puji Tuhan Dwi mendapat nem 25,25 dan memungkinkan dia untuk masuk sekolah negeri. Pada pendaftaran online, Dwi memasukkan pilihan SMPN 7 Depok sebagai pilihan pertama, SMPN 11 Depok sebagai pilihan ke dua, dan SMPN 15 Depok sebagai pilihan ke tiga. Akhirnya Dwi diterima di pilihan ke tiga, yakni SMPN 15 Depok. Lagi-lagi sekolah yang sama dengan saya. Sehingga setiap kali saya harus menggantikan mamah saya untuk mengambil Rapor atau mengantar jemput Dwi, pastilah hampir semua guru mengenali saya, dan sebagai rasa hormat saya selalu bertegur sapa sekedar ramah tamah singkat dengan guru-guru di SMPN 15 Depok. Di umurnya yang kini genap 14 tahun, Dwi semakin menunjukkan keahliannya dibidang seni, namun agak sedikit berbeda kali ini, yaitu bidang tata busana atau jahit-menjahit. Memang di SMPN 15 Depok ada mata pelajaran muatan lokal ( mulok ) yaitu tata boga dan tata busana. Saya memperhatikan dan sedikit membandingkan Dwi dengan diri saya dimasa SMP. Dwi sangat telaten dan mahir dalam mencontoh bergai macam pola tusuk hias dan tidak itu saja, Dwi pun mulai membuat desain kartun menggunakan tusuk hias diatas kain. Sangat berbeda dengan saya, sewaktu mendapatkan pelajaran Tata Busana, sebagain besar adalah hasil karya mamah saya, dikarenakan saya tidak serius menekuni bidang tersebut.
            Sekarang, Dwi duduk di kelas 3 SMP. Tidak terasa sebentar lagi akan memasuki jenjang SMA. Semakin banyak perubahan yang diperlihatkan oleh Dwi. Baik dari segi belajar, pola pikir, kegiatan dirumah maupun di masyarakat. Sekarang Dwi sedang disibukkan dengan bimbingan belajar, mengingat sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional ( UN ).

            Saya sangat berharap Dwi dapat melakukan yang terbaik sehingga hasilnya akan baik juga nantinya. Kami juga keluarga mendoakan Dwi supaya Dwi dapat diterima di SMA Negeri. Supaya memudahkan juga nantinya apabila melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar