Kamis, 28 Desember 2017

MAMAH-BAPAK

                                      

             Kedua orangtua saya  menikah pada Selasa 17 Februari 1998, dan melangsungkan pemberkatan pernikahan di gereja HKBP Laepinang. Dengan mengusung adat batak. Sebelum pernikahan ada, acara yang dinamakan ‘Martumpol’, yakni perjanjian antara pihak laki-laki yang akan mengambil sang perempuan dari keluarganya. Pada saat itu umur mamah menginjak 23 tahun, dan bapak berbeda 5 tahun dengan mamah, yakni 27 tahun. Resepsi pernikahan juga dilangsungkan pada hari itu diadakan di aula rumah keluarga dari bapak saya di Laepinang, Sidikalang.
            Bapak saya adalah anak dari Manaek Pasaribu (kakek saya), dan Medi Sianturi (nenek saya). Bapak anak ke-2 dari 10 bersaudara, lahir pada 4 Juli 1970 di Lepinang, Sidikalang, Sumatra Utara. Ke-9 saudaranya antara lain; Buha Pasaribu menikah dengan Sarmauli Nibaho dan memiliki 4 anak, Manahan Pasaribu menikah dengan Rika Sianturi memiliki 3 anak, Furida Pasaribu menikah dengan Pardamean Manullang memiliki 6 anak, Jupen Pasaribu, menikah dengan Romida Siagian memiliki 3 anak, Mangiring Pasaribu belum menikah, Masta Pasaribu menikah dengan Candra Sitorus memiliki 1 anak, Pesta Pasaribu menikah dengan Toni Siregar memiliki 2 anak, Goksan Psaribu belum menikah, Ramanta Pasaribu belum menikah.
            Pendidikan bapak saya hanya mencapai SLTP, dikarenakan pada saat itu keterbatasan ekonomi dan mengharuskan bapak saya berhenti pendidikannya dan akhirnya merantau ke Jakarta. Sebelumnya bapak saya mengenyam pendidikan di SD 08 Lepinang, dan SMP/SLTP di Lepinang.
            Mamah adalah anak dari pasangan Mangepar Pakpahan dan Tinna Sibagariang, lahir pada 10 Januari 1975 di Aek Godang, Sumatra Utara. Mamah anak ke-2 dari 6 bersaudara. Ke-5 saudaranya antara lain; Lempor Pakpahan menikah dengan Veronika Silaban memiliki 8 anak, Rudi Pakpahan menikah dengan Rewita Sibagariang memiliki 3 anak, Friska Samosir menikah dengan Tamba Nainggolan memiliki 1 anak, Asmarine Pakpahan menikah dengan Harjo Marbun memiliki 2 anak, Rini Pakpahan menikah dengan Hmri Lubis memiliki 1anak.
            Riwayat pendidikan mamah saya, SD Negeri Aek Godang , SMP Negeri Onan Ganjang, dan SMTP Tarutung Sipoholon. Selama bersekolah, mamah saya selalu mendapatkan beasiswa. Oleh sebab itu dari SMP mamah sudah jauh dari orang tuanya, nenek dan kakek saya. Dengan keberanian diri mamah pun akhirnya merantau ke Jakarta dan bekerja di pabrik Garmen Indonesia yang berlokasi di Sentul.
            Sekarang bapak bekerja sebagai seorang wiraswasta yaitu mengurus kedai kopi dan bengkel mobil motor di Jl.Raya Bogor Km. 33, sedangkan mamah menjadi ibu rumah tangga dan menjalani usaha warung sembako juga dirumah kami.
ini adalah foto keluarga yang diambil pada saat angkat sidi atau katekisasi dalam ajaran Kristen dilakukan untuk pembelajaran Pendalaman Alkitab. Foto ini diambil pada 16 Agustus 2015 di gereja HKBP Cimanggis.
Saya sangat mencintai keluarga ini. Mamah, Bapak, serta ke-2 adik saya. Mereka adalah kekuatan, penolong, penyemangat, didalam kehidupan saya. Menyadari bahwa tidak ada keluarga yang tidak memiliki masalah. Namun saya belajar bahwa dari masalah-masalah tersebut, saya diajarkan bahwa mereka tempat saya pulang, masalah menjadikan keluarga kami saling menopang dan menguatkan sehingga selalu dapat menyelesaikan masalah-masalah dengan kepala dingin.

Sebagai anak pertama dari keluarga ini, saya akan bekerjakeras membahagiakan mereka, masih ada 2 adik saya yang pendidikannya masih akan terus berlanjut, dan saya akan kuliah di POLIMEDIA dengan sungguh-sungguh dan lulus dengan baik nantinya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar