Kedua orangtua
saya menikah pada Selasa 17 Februari
1998, dan melangsungkan pemberkatan pernikahan di gereja HKBP Laepinang. Dengan
mengusung adat batak. Sebelum pernikahan ada, acara yang dinamakan ‘Martumpol’,
yakni perjanjian antara pihak laki-laki yang akan mengambil sang perempuan dari
keluarganya. Pada saat itu umur mamah menginjak 23 tahun, dan bapak berbeda 5
tahun dengan mamah, yakni 27 tahun. Resepsi pernikahan juga dilangsungkan pada
hari itu diadakan di aula rumah keluarga dari bapak saya di Laepinang,
Sidikalang.
Bapak saya adalah anak dari Manaek Pasaribu (kakek saya),
dan Medi Sianturi (nenek saya). Bapak anak ke-2 dari 10 bersaudara, lahir pada
4 Juli 1970 di Lepinang, Sidikalang, Sumatra Utara. Ke-9 saudaranya antara
lain; Buha Pasaribu menikah dengan Sarmauli Nibaho dan memiliki 4 anak, Manahan
Pasaribu menikah dengan Rika Sianturi memiliki 3 anak, Furida Pasaribu menikah
dengan Pardamean Manullang memiliki 6 anak, Jupen Pasaribu, menikah dengan
Romida Siagian memiliki 3 anak, Mangiring Pasaribu belum menikah, Masta
Pasaribu menikah dengan Candra Sitorus memiliki 1 anak, Pesta Pasaribu menikah
dengan Toni Siregar memiliki 2 anak, Goksan Psaribu belum menikah, Ramanta
Pasaribu belum menikah.
Pendidikan bapak saya hanya mencapai SLTP, dikarenakan
pada saat itu keterbatasan ekonomi dan mengharuskan bapak saya berhenti
pendidikannya dan akhirnya merantau ke Jakarta. Sebelumnya bapak saya mengenyam
pendidikan di SD 08 Lepinang, dan SMP/SLTP di Lepinang.
Mamah adalah anak dari pasangan Mangepar Pakpahan dan
Tinna Sibagariang, lahir pada 10 Januari 1975 di Aek Godang, Sumatra Utara.
Mamah anak ke-2 dari 6 bersaudara. Ke-5 saudaranya antara lain; Lempor Pakpahan
menikah dengan Veronika Silaban memiliki 8 anak, Rudi Pakpahan menikah dengan
Rewita Sibagariang memiliki 3 anak, Friska Samosir menikah dengan Tamba
Nainggolan memiliki 1 anak, Asmarine Pakpahan menikah dengan Harjo Marbun
memiliki 2 anak, Rini Pakpahan menikah dengan Hmri Lubis memiliki 1anak.
Riwayat pendidikan mamah saya, SD Negeri Aek Godang , SMP
Negeri Onan Ganjang, dan SMTP Tarutung Sipoholon. Selama bersekolah, mamah saya
selalu mendapatkan beasiswa. Oleh sebab itu dari SMP mamah sudah jauh dari
orang tuanya, nenek dan kakek saya. Dengan keberanian diri mamah pun akhirnya
merantau ke Jakarta dan bekerja di pabrik Garmen Indonesia yang berlokasi di
Sentul.
Sekarang bapak bekerja sebagai
seorang wiraswasta yaitu mengurus kedai kopi dan bengkel mobil motor di Jl.Raya
Bogor Km. 33, sedangkan mamah menjadi ibu rumah tangga dan menjalani usaha
warung sembako juga dirumah kami.
ini
adalah foto keluarga yang diambil pada saat angkat
sidi atau katekisasi dalam ajaran
Kristen dilakukan untuk pembelajaran Pendalaman Alkitab. Foto ini diambil pada
16 Agustus 2015 di gereja HKBP Cimanggis.
Saya
sangat mencintai keluarga ini. Mamah, Bapak, serta ke-2 adik saya. Mereka
adalah kekuatan, penolong, penyemangat, didalam kehidupan saya. Menyadari bahwa
tidak ada keluarga yang tidak memiliki masalah. Namun saya belajar bahwa dari
masalah-masalah tersebut, saya diajarkan bahwa mereka tempat saya pulang,
masalah menjadikan keluarga kami saling menopang dan menguatkan sehingga selalu
dapat menyelesaikan masalah-masalah dengan kepala dingin.
Sebagai
anak pertama dari keluarga ini, saya akan bekerjakeras membahagiakan mereka,
masih ada 2 adik saya yang pendidikannya masih akan terus berlanjut, dan saya
akan kuliah di POLIMEDIA dengan sungguh-sungguh dan lulus dengan baik nantinya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar